BENTUK PASAR
EFISIEN DAN PENGUJIANNYA
Tatang Ary Gumanti
Elok Sri Utami
Staf Pengajar
Fakultas Ekonomi - Universitas Negeri Jember
1. PENDAHULUAN
Salah satu terobosan penting
dalam perkembangan teori keuangan perusahaan
adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market Hypothesis) oleh
Fama di tahun 1970. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan
menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Miller (1999),
sebagai salah satu penerima hadiah Nobel bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang
sejarah keuangan, berpendapat bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah
Nobel atas teori yang disampaikannya tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli
adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market Hypothesis) oleh
Fama di tahun 1970. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan
menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Miller (1999),
sebagai salah satu penerima hadiah Nobel bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang
sejarah keuangan, berpendapat bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah
Nobel atas teori yang disampaikannya tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli
keuangan perusahaan dengan tegas mengatakan
bahwa salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan
adalah teori pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan,
teori pasar efisien
adalah yang paling
banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir semua
pasar modal di dunia.
Dalam satu
artikelnya yang berjudul “The Theory
of Corporate Finance:
A
Historical Overview”, Smith (1990) menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan
tonggak penting dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai salah
satu kerangka bangun dasar (fundamental building block) keuangan. Hal senada juga
disampaikan oleh Megginson (1997) serta Shanken dan Smith (1996). Jadi, teori pasar
efisien merupakan bagian penting dalam kita membahas teori keuangan perusahaan.
tonggak penting dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai salah
satu kerangka bangun dasar (fundamental building block) keuangan. Hal senada juga
disampaikan oleh Megginson (1997) serta Shanken dan Smith (1996). Jadi, teori pasar
efisien merupakan bagian penting dalam kita membahas teori keuangan perusahaan.
2. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar
Pasar Efisien
Konsep pasar efisien
pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market)
dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor
individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal
(abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi
perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan
cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”.
Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset
atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang
aset atau sekuritas tersebut.
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market)
dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor
individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal
(abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi
perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan
cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”.
Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset
atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang
aset atau sekuritas tersebut.
Dalam hal ini Haugen
(2001) membagi kelompok informasi
menjadi tiga, yaitu (1)
informasi harga saham
masa lalu (information in
past stock prices), (2) semua informasi
publik (all public
information), dan (3)
semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available information
including inside or
private information). Masing-masing
kelompok informasi tersebut
mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar.
Jones
(1998)
menyebutkan bahwa harga
sekarang suatu saham (sekuritas)
mencerminkan
dua jenis informasi,
yaitu informasi yang
sudah diketahui dan
informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi
dua macam, yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu)
dan informasi saat ini (current information) selain juga kejadian atau peristiwa yang
telah diumumkan tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham).
Contoh untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak
investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan
mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya terjadi.
informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi
dua macam, yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu)
dan informasi saat ini (current information) selain juga kejadian atau peristiwa yang
telah diumumkan tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham).
Contoh untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak
investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan
mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya terjadi.
2.2 Mengapa Pasar
Dapat Diharapkan Efisien
Membahas pasar efisien,
pasti menimbulkan pertanyaan mengapa harus ada konsep
pasar efisien dan mungkinkah pasar efisien ada dalam kehidupan nyata. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kondisi-kondisi berikut idealnya harus terpenuhi:
pasar efisien dan mungkinkah pasar efisien ada dalam kehidupan nyata. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kondisi-kondisi berikut idealnya harus terpenuhi:
1. Banyak terdapat investor rasional dan
berorientasi pada maksimisasi keuntungan
yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan
berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu sendiri
tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.
yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan
berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu sendiri
tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.
2. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi
tersedia bebas
bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap
pengumuman yang ada di
pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
4. Investor
bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang
masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.
masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.
Informasi diperoleh dalam bentuk acak dan
bebas yang setiap saat dapat muncul.
Artinya, hampir semua investor tidak dapat memprediksi kapan perusahaan akan
mengumumkan perkembangan baru yang penting, kapan perang akan terjadi, kapan
pemogokan tenaga kerja akan terjadi, kapan nilai tukar mata uang akan turun atau
naik, atau kapan pemimpin negara akan mengalami serangan jantung dan mati
mendadak.
Artinya, hampir semua investor tidak dapat memprediksi kapan perusahaan akan
mengumumkan perkembangan baru yang penting, kapan perang akan terjadi, kapan
pemogokan tenaga kerja akan terjadi, kapan nilai tukar mata uang akan turun atau
naik, atau kapan pemimpin negara akan mengalami serangan jantung dan mati
mendadak.
Bila kondisi keempat
terpenuhi, jelas bahwa hasil yang dapat diduga adalah investor akan dengan segera melakukan penyesuaian
setiap saat ada informasi baru masuk ke pasar.
Lagipula, perubahan harga adalah independen dan tidak terpengaruh oleh harga yang
lain dan harga bergerak dalam bentuk acak (random walk). Artinya, harga hari ini tidak terpengaruh oleh harga kemarin, karena
harga yang terbentuk hari ini terjadi berdasarkan pada informasi baru
yang masuk ke dan diterima di pasar. Dari paparan di atas, menunjukkan bahwa
jika ke empat kondisi ideal yang disyaratkan terpenuhi, maka terwujudlah suatu pasar efisien.
2.3 Bentuk Pasar
Efisien
Menurut Fama (1970)
bentuk efisien pasar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien (efficient market
hypothesis).
Ketiga bentuk efisien pasar dimaksud adalah (1) hipotesis pasar efisien bentuk
lemah (weak form of the efficient market hypothesis), (2) hipotesis pasar efisien bentuk
setengah kuat (semi- strong form
of the efficient market hypothesis), dan hipotesis pasar efisien bentuk
kuat (strong form of the
efficient market hypothesis). Masing-masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sajauh mana
penyerapan informasi terjadi di pasar. Dalam hal
ini Levy (1996)
menggambarkan dengan
cukup jelas tentang
bagaimana
keterkaitan antara
informasi dan pasar efisien.
Gambar 1.
Sumber
Data dalam Kaitannya dengan Pandangan Seseorang tentang Efisien
Tidaknya Sebuah Pasar Modal
Tidaknya Sebuah Pasar Modal
(Sumber: Levy 1996:
419)
Sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 1, berdasarkan
pada tingkatannya,
informasi dapat dibedakan
menjadi lima kelompok.
Sedangkan berdasarkan pada
tingkat efisiensinya, pasar dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, dimana
kelompok pasar dengan efisiensi terendah disebut pasar tidak efisien, sedangkan yang
tertinggi tingkatannya adalah pasar efisien sempurna. Bila dikaitkan hubungan antara
tingkat informasi dan tingkat efisiensi pasar, nampak jelas bahwa kelima kelompok
pada masing-masing bagian saling berkorespondensi. Misalnya, pasar dikatakan tidak
efisien bilamana semua informasi yang ada dan tersedia dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh abnormal return di pasar. Dikatakan pasar efisien sempurna bilamana
tidak sebuah informasipun yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal
return di pasar.
tingkat efisiensinya, pasar dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, dimana
kelompok pasar dengan efisiensi terendah disebut pasar tidak efisien, sedangkan yang
tertinggi tingkatannya adalah pasar efisien sempurna. Bila dikaitkan hubungan antara
tingkat informasi dan tingkat efisiensi pasar, nampak jelas bahwa kelima kelompok
pada masing-masing bagian saling berkorespondensi. Misalnya, pasar dikatakan tidak
efisien bilamana semua informasi yang ada dan tersedia dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh abnormal return di pasar. Dikatakan pasar efisien sempurna bilamana
tidak sebuah informasipun yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal
return di pasar.
Berbeda
dengan Fama (1970)
yang membagi jenis
pasar efisien menjadi
tiga
berdasarkan pada kekuatan data yang ada, West (1975) membagi pasar efisien menjadi
dua macam, yaitu pasar efisien secara operasional atau internal (operationally or
internally efficient market) dan pasar efisien secara eksternal atau harga (price or
externally efficient market). Dikatakan pasar efisien secara operasional bilamana
investor dikenai jasa transaksi semurah mungkin berkaitan dengan biaya-biaya atas
terjadinya suatu transaksi. Contoh biaya-biaya transaksi di pasar modal (uang) adalah
biaya komisi broker brokerage commission), biaya eksekusi execution fees), biaya-
biaya lain, dan biaya peluang (opportunity loss) (Fabozzi dan Modligiani 1996: 155).
Adapun yang dimaksud dengan pasar efisien secara eksternal atau harga adalah suatu
kondisi bilamana harga setiap saat benar-benar mencerminkan informasi yang tersedia
(available information). Informasi yang tersedia tersebut merupakan informasi yang
relevan untuk dipergunakan dalam penilaian sekuritas. Informasi relevan dalam hal
ini adalah informasi yang dengan segera tercermin pada harga sekuritas.
berdasarkan pada kekuatan data yang ada, West (1975) membagi pasar efisien menjadi
dua macam, yaitu pasar efisien secara operasional atau internal (operationally or
internally efficient market) dan pasar efisien secara eksternal atau harga (price or
externally efficient market). Dikatakan pasar efisien secara operasional bilamana
investor dikenai jasa transaksi semurah mungkin berkaitan dengan biaya-biaya atas
terjadinya suatu transaksi. Contoh biaya-biaya transaksi di pasar modal (uang) adalah
biaya komisi broker brokerage commission), biaya eksekusi execution fees), biaya-
biaya lain, dan biaya peluang (opportunity loss) (Fabozzi dan Modligiani 1996: 155).
Adapun yang dimaksud dengan pasar efisien secara eksternal atau harga adalah suatu
kondisi bilamana harga setiap saat benar-benar mencerminkan informasi yang tersedia
(available information). Informasi yang tersedia tersebut merupakan informasi yang
relevan untuk dipergunakan dalam penilaian sekuritas. Informasi relevan dalam hal
ini adalah informasi yang dengan segera tercermin pada harga sekuritas.
Definisi pasar efisien juga dapat ditinjau
berdasarkan pada distribusi informasi.
Beaver (1986:130) mencoba untuk melihat pasar efisien dari sudut pandang distribusi
informasi dengan mengatakan bahwa “a security market is said to be efficient with respect to an information system if and only if the prices act as if everyone observes the signals from that information system”. Menurut definisi ini, harga merupakan cermin dari adanya pemahaman menyeluruh (universal) atas suatu informasi, sehingga jika harga memiliki kandungan informasi, maka dikatakan bahwa harga yang terbentuk ‘sepenuhnya mencerminkan’ sistem informasi.
Beaver (1986:130) mencoba untuk melihat pasar efisien dari sudut pandang distribusi
informasi dengan mengatakan bahwa “a security market is said to be efficient with respect to an information system if and only if the prices act as if everyone observes the signals from that information system”. Menurut definisi ini, harga merupakan cermin dari adanya pemahaman menyeluruh (universal) atas suatu informasi, sehingga jika harga memiliki kandungan informasi, maka dikatakan bahwa harga yang terbentuk ‘sepenuhnya mencerminkan’ sistem informasi.
Terkait dengan definisi menurut Beaver
(1986), pertanyaannya yang perlu dijawab
sekarang adalah informasi apa yang dikatakan sebagai ‘mencerminkan sepenuhnya’
tadi. Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini dapat mencerminkan harga
akan menjadi sorotan banyak pihak yang berkepentingan di pasar modal. Pihak-pihak
dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan (pemerintah, badan pengawas pasar
modal atau asosiasi penentu kebijakan akuntansi), manajemen perusahaan sebagai
pembuat laporan keuangan, akuntan (auditor) sebagai pihak yang memberikan
sekarang adalah informasi apa yang dikatakan sebagai ‘mencerminkan sepenuhnya’
tadi. Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini dapat mencerminkan harga
akan menjadi sorotan banyak pihak yang berkepentingan di pasar modal. Pihak-pihak
dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan (pemerintah, badan pengawas pasar
modal atau asosiasi penentu kebijakan akuntansi), manajemen perusahaan sebagai
pembuat laporan keuangan, akuntan (auditor) sebagai pihak yang memberikan
sertifikasi, dan
perantara informasi, seperti pelanggan dan pesaing, serta investor.
Walaupun ada tiga
definisi pasar efisien yang kita kenal, pembahasan dalam tulisan ini ditekankan pada definisi pasar efisien
menurut Fama (1970), karena definisi pasar efisien
tersebut yang paling mendapat perhatian dan paling sering diuji. Selain itu, secara teoritis,
operasional, dan empiris pengujian tiap bentuk pasar efisien memang berdasarkan pada teori pasar efisien yang
dikemukan oleh Fama (1970).
2.3.1 Hipotesis
Pasar Efisien Bentuk Lemah (Weak Form)
Dalam hipotesis ini harga
saham diasumsikan mencerminkan semua informasi
yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan.
Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya, merupakan cermin dari
pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu. Misalkan, ada bentuk
musiman atas kinerja harga suatu saham yang menunjukkan bahwa harga saham
akan naik menjelang tutup tahun (akhir tahun) dan kemudian turun pada awal tahun.
Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui
dan merevisi kebijakan harganya dengan melakukan perubahan terhadap strategi
perdagangannya. Mengantisipasi kemungkinan penurunan harga pada awal tahun,
pedagang akan menjual saham yang dimilikinya sesegera mungkin untuk menghindari
kerugian sebagai akibat dari “jatuhnya” harga saham perusahaan yang diamati. Upaya
yang dilakukan pedagang tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan secara
keseluruhan akan turun. Investor yang cerdik tentu akan menjual saham yang
dimilikinya pada akhir tahun untuk menghindari kerugian sebagai akibat dari
menurunnya harga saham di awal tahun. Singkatnya, upaya pedagang untuk sesegera
mungkin menjual saham tersebut akan secara umum menyebabkan terjadinya
penurunan harga pada awal tahun. Bentuk yang sama juga terjadi bilamana sebuah
saham memiliki karakter harga yang secara historis turun di akhir tahun dan naik di
awal-awal perdagangan setiap tahun. Apabila kondisi pasar memang demikian, artinya
bahwa harga yang terbentuk mencerminkan perilaku harga secara historis, bentuk
pasar efisien lemah dapat dikatakan terpenuhi.
yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan.
Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya, merupakan cermin dari
pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu. Misalkan, ada bentuk
musiman atas kinerja harga suatu saham yang menunjukkan bahwa harga saham
akan naik menjelang tutup tahun (akhir tahun) dan kemudian turun pada awal tahun.
Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui
dan merevisi kebijakan harganya dengan melakukan perubahan terhadap strategi
perdagangannya. Mengantisipasi kemungkinan penurunan harga pada awal tahun,
pedagang akan menjual saham yang dimilikinya sesegera mungkin untuk menghindari
kerugian sebagai akibat dari “jatuhnya” harga saham perusahaan yang diamati. Upaya
yang dilakukan pedagang tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan secara
keseluruhan akan turun. Investor yang cerdik tentu akan menjual saham yang
dimilikinya pada akhir tahun untuk menghindari kerugian sebagai akibat dari
menurunnya harga saham di awal tahun. Singkatnya, upaya pedagang untuk sesegera
mungkin menjual saham tersebut akan secara umum menyebabkan terjadinya
penurunan harga pada awal tahun. Bentuk yang sama juga terjadi bilamana sebuah
saham memiliki karakter harga yang secara historis turun di akhir tahun dan naik di
awal-awal perdagangan setiap tahun. Apabila kondisi pasar memang demikian, artinya
bahwa harga yang terbentuk mencerminkan perilaku harga secara historis, bentuk
pasar efisien lemah dapat dikatakan terpenuhi.
Jika hipotesis pasar
bentuk lemah terpenuhi, dan akibatnya harga adalah bebas
(independen) dari bentuk harga saham historis, maka dapat dikatakan bahwa
perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah jalan acak (random walk) manakala pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan harga secara historis. Jalan
acak adalah konsep statistik yang memprediksi bahwa keluaran (output) berikutnya (akan datang) dalam suatu urutan tidak tergantung pada keluaran (output) sebelumnya.
(independen) dari bentuk harga saham historis, maka dapat dikatakan bahwa
perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah jalan acak (random walk) manakala pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan harga secara historis. Jalan
acak adalah konsep statistik yang memprediksi bahwa keluaran (output) berikutnya (akan datang) dalam suatu urutan tidak tergantung pada keluaran (output) sebelumnya.
Karena sekuritas berisiko
menawarkan return positif, kita dapat
mengharapkan
bahwa harga saham akan senantiasa naik atau mengalami apresiasi sepanjang waktu.
Tetapi tren atau kecenderungan kenaikan tersebut tidak selamanya akan begitu,
karena perubahan harga mengikuti kaedah jalan acak. Seandainya saat ini sekuritas
yang dimiliki harganya adalah Rp 1000,- maka setiap periode harganya akan naik
sebesar 12% dengan kemungkinan 75% atau turun 10% dengan kemungkinan 25%.
Dalam hal ini jelas bahwa tiga per-empat dari keluaran akan menghasilkan return 12%
sedangkan seperempatnya akan menghasilkan return -10%. Selanjutnya dapat dihitung
return yang diharapkan (expected return) adalah E(R) = 0,75 (12%) + 0,25 (-10%) =
6,5%.
bahwa harga saham akan senantiasa naik atau mengalami apresiasi sepanjang waktu.
Tetapi tren atau kecenderungan kenaikan tersebut tidak selamanya akan begitu,
karena perubahan harga mengikuti kaedah jalan acak. Seandainya saat ini sekuritas
yang dimiliki harganya adalah Rp 1000,- maka setiap periode harganya akan naik
sebesar 12% dengan kemungkinan 75% atau turun 10% dengan kemungkinan 25%.
Dalam hal ini jelas bahwa tiga per-empat dari keluaran akan menghasilkan return 12%
sedangkan seperempatnya akan menghasilkan return -10%. Selanjutnya dapat dihitung
return yang diharapkan (expected return) adalah E(R) = 0,75 (12%) + 0,25 (-10%) =
6,5%.
Walaupun tingkat
pengembalian yang diharapkan di sini adalah 6,5%, nilai yang
sebenarnya tetap saja merupakan nilai yang acak (tidak dapat diketahui dengan pasti).
Sehingga, dalam hal ini kita dapat mengatakan bahwa harga sekuritas mengikuti
kaedah jalan acak. Strategi perdagangan yang menggunakan data pasar historis
(umumnya harga saham) dikenal dengan sebutan analisis teknikal (Technical
sebenarnya tetap saja merupakan nilai yang acak (tidak dapat diketahui dengan pasti).
Sehingga, dalam hal ini kita dapat mengatakan bahwa harga sekuritas mengikuti
kaedah jalan acak. Strategi perdagangan yang menggunakan data pasar historis
(umumnya harga saham) dikenal dengan sebutan analisis teknikal (Technical
Analysis).
2.3.2 Hipotesis
Pasar Efisien Bentuk Semi-Kuat (Semi-Strong Form)
Menurut hipotesis pasar
efisien bentuk semi-kuat, dalam artikel yang lain Fama
(1991) menyebutnya sebagai studi peristiwa (event studies), harga mencerminkan
(1991) menyebutnya sebagai studi peristiwa (event studies), harga mencerminkan
semua informasi publik yang relevan. Di samping merupakan cerminan
harga saham
historis, harga yang tercipta juga terjadi karena informasi yang ada di pasar, termasuk
di dalamnya adalah laporan keuangan dan informasi tambahan (pelengkap)
historis, harga yang tercipta juga terjadi karena informasi yang ada di pasar, termasuk
di dalamnya adalah laporan keuangan dan informasi tambahan (pelengkap)
sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi. Informasi yang
tersedia di publik juga dapat berupa
peraturan keuangan lain seperti pajak bangunan property) atau suku bunga dan/atau beta
saham termasuk rating perusahaan.
Menurut
konsep semi-kuat, investor
tidak akan mampu
untuk memperoleh
abnormal returns dengan menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan informasi
yang tersedia di publik. Dengan kata lain, analisis terhadap laporan keuangan tidak
memberikan manfaat apa-apa. Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali informasi
tersebut menjadi informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar, maka semua
investor akan bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan
semua informasi publik yang ada. Jadi, informasi yang baru saja didapat dari membaca
koran Bisnis Indonesia atau Kompas, misalnya mengenai penemuan obat baru atau
ancaman akan munculnya perang di Kawasan Asia Timur atau Timur Tengah, dengan
segera sudah tercermin pada harga sekuritas. Investor sudah tidak mungkin
mendapatkan abnormal return ketika melakukan transaksi di pasar modal
berdasarkan informasi publik tersebut. Harga pada tingkat beli atau jual saham sudah lebih dahulu mencerminkan informasi tersebut karena pasar akan dengan segera bereaksi.
abnormal returns dengan menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan informasi
yang tersedia di publik. Dengan kata lain, analisis terhadap laporan keuangan tidak
memberikan manfaat apa-apa. Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali informasi
tersebut menjadi informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar, maka semua
investor akan bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan
semua informasi publik yang ada. Jadi, informasi yang baru saja didapat dari membaca
koran Bisnis Indonesia atau Kompas, misalnya mengenai penemuan obat baru atau
ancaman akan munculnya perang di Kawasan Asia Timur atau Timur Tengah, dengan
segera sudah tercermin pada harga sekuritas. Investor sudah tidak mungkin
mendapatkan abnormal return ketika melakukan transaksi di pasar modal
berdasarkan informasi publik tersebut. Harga pada tingkat beli atau jual saham sudah lebih dahulu mencerminkan informasi tersebut karena pasar akan dengan segera bereaksi.
Berlawanan dengan
pendukung hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pada pasar
efisien bentuk semi-kuat ada banyak investor yang berfikir bahwa mereka dapat
memperoleh keuntungan dengan melakukan pengamatan secara seksama terhadap
informasi publik yang tersedia di pasar, khususnya informasi akuntansi. Investor yang
melakukan analisis dengan menggunakan data atau informasi akuntansi (dari laporan
keuangan) dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi saham yang salah harga
(mispriced) disebut investor tersebut melakukan analisis fundamental Fundamental
Analysis).
efisien bentuk semi-kuat ada banyak investor yang berfikir bahwa mereka dapat
memperoleh keuntungan dengan melakukan pengamatan secara seksama terhadap
informasi publik yang tersedia di pasar, khususnya informasi akuntansi. Investor yang
melakukan analisis dengan menggunakan data atau informasi akuntansi (dari laporan
keuangan) dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi saham yang salah harga
(mispriced) disebut investor tersebut melakukan analisis fundamental Fundamental
Analysis).
2.3.3 Hipotesis
Pasar Efisien Bentuk Kuat (Strong Form)
Pasar efisien bentuk kuat
menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan
semua informasi yang ada, baik informasi publik (public information) maupun
semua informasi yang ada, baik informasi publik (public information) maupun
informasi pribadi (private
information).
Jadi, dalam hal ini, bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga
informasi yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya
diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya manajemen perusahaan, dewan
direksi, dan kreditor.
Misalnya, salah
satu anggota direktur
perusahaan telekomonikasi PT.
Telkom
Indonesia Tbk. mengetahui sebuah rencana akuisisi atau pengambil-alihan terhadap
PT. Indosat Tbk. Informasi tersebut dimanfaatkan oleh Direktur dengan menyuruh
istri atau anaknya atau teman dekatnya untuk membeli saham PT. Telkom Indonesia
Tbk., sebelum informasi atau rencana akuisisi tersebut diberitakan atau menjadi milik
umum. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu perdagangan dengan orang dalam
(insider trading), adanya penggunaan kelebihan informasi untuk membeli saham atau
melakukan suatu perdagangan. Bila bentuk pasar efisien kuat memang ada, maka
dipercaya bahwa keluarga dekat Direktur tersebut tidak akan memperoleh abnormal
returns. Sebaliknya, bilamana keluarga Direktur tersebut mendapatkan abnormal
return, maka dikatakan bahwa pasar belum berbentuk efisiensi kuat strong form).
Perlu dicatat di sini bahwa perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam
atau tepatnya perdagangan oleh orang dalam (insider trading) tidak dibenarkan dan
dilarang.
Indonesia Tbk. mengetahui sebuah rencana akuisisi atau pengambil-alihan terhadap
PT. Indosat Tbk. Informasi tersebut dimanfaatkan oleh Direktur dengan menyuruh
istri atau anaknya atau teman dekatnya untuk membeli saham PT. Telkom Indonesia
Tbk., sebelum informasi atau rencana akuisisi tersebut diberitakan atau menjadi milik
umum. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu perdagangan dengan orang dalam
(insider trading), adanya penggunaan kelebihan informasi untuk membeli saham atau
melakukan suatu perdagangan. Bila bentuk pasar efisien kuat memang ada, maka
dipercaya bahwa keluarga dekat Direktur tersebut tidak akan memperoleh abnormal
returns. Sebaliknya, bilamana keluarga Direktur tersebut mendapatkan abnormal
return, maka dikatakan bahwa pasar belum berbentuk efisiensi kuat strong form).
Perlu dicatat di sini bahwa perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam
atau tepatnya perdagangan oleh orang dalam (insider trading) tidak dibenarkan dan
dilarang.
Bentuk pasar efisien kuat
merupakan bentuk pasar efisien paling ketat. Hal ini
terkait dengan pengertiannya bahwa harga pasar mencerminkan semua informasi,
baik publik maupun nonpublik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka dalam
konteks pasar efisien bentuk kuat tidak ada seorangpun baik individu maupun institusi
dapat memperoleh abnormal return, untuk suatu periode tertentu, dengan
terkait dengan pengertiannya bahwa harga pasar mencerminkan semua informasi,
baik publik maupun nonpublik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka dalam
konteks pasar efisien bentuk kuat tidak ada seorangpun baik individu maupun institusi
dapat memperoleh abnormal return, untuk suatu periode tertentu, dengan
menggunakan
informasi yang tersedia di publik dalam konteks kelebihan informasi,
termasuk di dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu.
termasuk di dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu.
2.4 Pengujian
Efisien Pasar
Menurut Dyckman dan Morse (1986) pengujian
pasar efisien dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu pengujian berbasis informasi non-akuntansi dan pengujian berbasis informasi akuntansi. Pengujian berbasis informasi
non-akuntansi didasarkan pada ketiga bentuk pasar efisien menurut Fama (1970)
dan beberapa variasi yang masih berkaitan dengan
aspek non-akuntansi. Sedangkan
pengujian berbasis informasi akuntansi
tidak mengikuti bentuk pasar efisien yang ada.
Ringkasan
dari pengujian pasar
efisien yang pernah
ada atas informasi
nonakuntansi dan informasi akuntansi ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut.
No Jenis Informasi
1 Informasi Non-Akuntansi
2 Informasi Akuntansi
Dasar Pengujian
A . Efficiency
Based Market Tests
1. Weak
Form-Efficiency
1. Serial Correlation Tests
2. Filter Rule Tests
3. Cyclical Tests
2.
Semi-Strong Form Efficiency
1. Stock Splits
2. Block Trades
3. Dividend Announcement
4. Macroeconomic Factors
5. Exchange Market Information and
Characteristics
6. Firm
Size and Year-End Tax Effects
7. Second-Hand Information
3. Strong
Form Efficiency
1. Tests of Mutual Fund Performance
2. Trading By Insiders
3. Using
Price Changes and Trading Volume to Mak
Inferences About the Use of Private Information
Inferences About the Use of Private Information
B. Tests of
Price Variances and Overreaction to
Information
Information
C. Arbitrage
Opportunities
D. Takeovers and
Mergers
E. Using
Experimental Market to test for Market
Efficiency
Efficiency
A. Test of
Returns Following Accounting Announ-
cements
cements
1. Use of the
Earnings Number
2. Use of Other
Information in the Accounting Report
B. Trading Strategies based on P/E Ratios
C. Changes in Accounting Policies
1. Mandatory Accounting Changes
for Increased
Disclosure
2. Mandatory Changes
Constraining Accounting Principle
Choice
3. Discretionary Accounting Changes
(Sumber: Morse dan Dale
1986: 27-67).
Sebagaimana dapat
dilihat dalam Tabel 1, penelitian yang mencoba untuk menguji keberadaan pasar
efisien sudah banyak
dilakukan dengan berbagai
macam pendekatan. Namun demikian, beberapa hal penting perlu mendapat perhatian.
Morse
dan Dale sepertinya
sepakat bahwa pasar
modal di Amerika
Serikat,
setidaknya sampai dengan periode tahun 1980-an, masih tergolong ke dalam pasar
efisien bentuk lemah. Salah satu bukti yang mendukung hipotesis tersebut adalah dari
beberapa penelitian yang mencoba untuk menggunakan berbagai macam strategi
perdagangan, misalnya dengan pendekatan hubungan return serial, filter rules atau
putaran return (cycle returns), tidak ada yang mampu menghasilkan abnormal return.
setidaknya sampai dengan periode tahun 1980-an, masih tergolong ke dalam pasar
efisien bentuk lemah. Salah satu bukti yang mendukung hipotesis tersebut adalah dari
beberapa penelitian yang mencoba untuk menggunakan berbagai macam strategi
perdagangan, misalnya dengan pendekatan hubungan return serial, filter rules atau
putaran return (cycle returns), tidak ada yang mampu menghasilkan abnormal return.
Pada pengujian bentuk
efisiensi semi-kuat, ada kecenderungan bahwa hasil yang
diperoleh kurang meyakinkan dan kadang-kadang tidak jelas. Misalnya, nampaknya
abnormal return jangka panjang dapat diperoleh setelah informasi tentang suatu
peristiwa menjadi tersedia di pasar dan abnormal return juga terkait dengan sifat
pasar dan sifat atau karakteristik khusus perusahaan. Namun demikian, Morse dan
Dale (1986) menyatakan bahwa apakah abnormal return yang diperoleh merupakan
fungsi dari kesalahan dalam model harga atau oleh sebab lain masih belum jelas.
diperoleh kurang meyakinkan dan kadang-kadang tidak jelas. Misalnya, nampaknya
abnormal return jangka panjang dapat diperoleh setelah informasi tentang suatu
peristiwa menjadi tersedia di pasar dan abnormal return juga terkait dengan sifat
pasar dan sifat atau karakteristik khusus perusahaan. Namun demikian, Morse dan
Dale (1986) menyatakan bahwa apakah abnormal return yang diperoleh merupakan
fungsi dari kesalahan dalam model harga atau oleh sebab lain masih belum jelas.
Beberapa hasil
penelitian terdahulu yang mencoba menguji efisiensi, baik itu bentuk lemah, semi-kuat, maupun kuat, menunjukkan
tidak adanya konsistensi. Levy (1996) menyajikan
ringkasan penelitian terdahulu terhadap hipotesis pasar efisien. Tabel 2 menyajikan
beberapa pengujian pasar efisien yang dirangkum oleh Levy (1996). Pada Tabel 2 nampak jelas adanya penelitian yang
menemukan bukti dan tidak menemukan bukti
adanya pasar efisien bervariasi.
Tabel
2.
Rangkuman
Hasil Penelitian Empiris Pengujian Pasar efisien
Peneliti Tahun Sekuritas
Hasil
Panel A: Pengujian Efisiensi Bentuk Lemah
Panel A: Pengujian Efisiensi Bentuk Lemah
Fama
dan 1966 Saham US Ada
Blume
Blume
Solnik 1973 Saham di 9 Ada
negara
Merton 1980 Saham US Tidak
French 1980 Saham US Tidak
Keim 1983 Saham US Tidak
Gultekin
dan 1983 Pasar Inter- Tidak
Gultekin nasional
Jaffe
dan 1980 Pasar Inter-
Tidak
Westerfield nasional
Lehmann 1990 Saham US tidak
Lehmann 1990 Saham US tidak
Komentar
Menguji strategi perdagangan teknikal
dan menemukan tidak ada abnormal
profit
dan menemukan tidak ada abnormal
profit
Menggunakan korelasi
serial dan menemukan tidak ada strategi investasi yang menguntungkan.
Perubahan
dalam varian kadang-
kadang dapat diprediksi dengan data masa lalu.
kadang dapat diprediksi dengan data masa lalu.
Menemukan efek akhir pekan (week-end
effect)
effect)
Menemukan efek Januari (January effect). Menemukan bentuk musiman (seasonal patterns).
Menemukan bentuk musiman (seasonal patterns).
Menemukan adanya efek balikan (refersal effect).
Panel A: Pengujian
Efisiensi Bentuk Semi Kuat
Roll 1984 Orange juice
Tidak
future /Ada
Dodd 1981 Saham USA Ada
Seyhun 1986 Saham USA Ada
Fama dan 1992 Saham USA Tidak
French
French
Panel A: Pengujian
Efisiensi Bentuk Kuat
Jaffe 1974 Insiders Tidak
Henriksson 1984 Mutual funds Ada
Seyhun 1986 Inseders Tidak
Ippolito 1989 Mutual funds Tidak
Ippolito 1989 Mutual funds Tidak
Tidak efisien karena
batasan
pertukaran (exchange limits), bila tidk ada batasan pasarnya efisien.
Tidak ada abnormal profit setelah adanya pengumuman penggabungan
(merger) Orang
dalam tidak dapat memperoleh laba dari informasi publik tentang
perdagangan orang dalam.
Investor memperoleh keuntungan dari informasi tentang ukuran
perusahaan dan
rasio buku terhadap pasar (book-to-
market ratio).
market ratio).
Insiders dapat memperoleh keuntungan Sebelum dikurangi biaya
fee, tetapi
setelah biaya-biaya yang lain, mutual funds
memperoleh keuntungan sekitar rata-rata.
Insiders dapat memperoleh keuntungan Sebelum dikurangi biaya fee, tetapi
setelah biaya-biaya yang
lain, mutual funds
memperoleh keuntungan sedikit di atas rata-rata.
Liu, Smith, 1990 Saham US
dan Syed
dan Syed
(Sumber: Levy 1996: 426-433) Keterangan:
Tidak Harga berubah dengan penerbitan
(pengungkapan berita) pada kolom
“Heard on the Street” pada Wall Street
Journal.
“Heard on the Street” pada Wall Street
Journal.
Kesimpulan penelitian “Tidak” berarti
bahwa pengujian yang
dilakukan tidak
menemukan adanya abnormal return, sedangkan kesimpulan “Ada” berarti pengujian
yang dilakukan menemukan adanya abnormal return. Hasil pengujian yang disajikan
dalam Tabel 2 di atas merupakan sebagian dari yang dilaporkan oleh Levy (1996). Hasil
selengkapnya termasuk referensinya dapat dilihat dalam Levy (1996) Chapter 12.
yang dilakukan menemukan adanya abnormal return. Hasil pengujian yang disajikan
dalam Tabel 2 di atas merupakan sebagian dari yang dilaporkan oleh Levy (1996). Hasil
selengkapnya termasuk referensinya dapat dilihat dalam Levy (1996) Chapter 12.
Jika
bentuk kuat teori
pasar efisien memang
benar-benar ada, orang
dalam
(insiders) seharusnya tidak mampu untuk memperoleh abnormal returns dengan
menggunakan strategi perdagangan yang ada. Bukti yang ditunjukkan dalam Tabel 2
tersebut sangat jelas dan meyakinkan, bahwa insiders (tetapi bukan manajer reksa
dana atau mutual funds) dapat memperoleh abnormal profits, sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa bentuk kuat teori pasar efisien tidak terdukung. Tetapi perlu
diingat kembali bahwa adalah tidak diperkenankan atau melanggar hukum untuk
melakukan transaksi atau perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam.
Walaupun demikian, jelas kiranya di sini bahwa dalam kasus-kasus tertentu dimana
peneliti mampu untuk mendapatkan informasi tentang keterlibatan orang dalam
(insiders) atau setidak-tidaknya informasi dari orang dalam dapat diperoleh, maka
seseorang masih memiliki kesempatan untuk memperoleh abnormal returns.
(insiders) seharusnya tidak mampu untuk memperoleh abnormal returns dengan
menggunakan strategi perdagangan yang ada. Bukti yang ditunjukkan dalam Tabel 2
tersebut sangat jelas dan meyakinkan, bahwa insiders (tetapi bukan manajer reksa
dana atau mutual funds) dapat memperoleh abnormal profits, sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa bentuk kuat teori pasar efisien tidak terdukung. Tetapi perlu
diingat kembali bahwa adalah tidak diperkenankan atau melanggar hukum untuk
melakukan transaksi atau perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam.
Walaupun demikian, jelas kiranya di sini bahwa dalam kasus-kasus tertentu dimana
peneliti mampu untuk mendapatkan informasi tentang keterlibatan orang dalam
(insiders) atau setidak-tidaknya informasi dari orang dalam dapat diperoleh, maka
seseorang masih memiliki kesempatan untuk memperoleh abnormal returns.
2.5 Anomali Pasar
(Market Anomalies)
Dalam membahas pengujian
pasar efisien, maka harus juga membahas tentang
adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar
efisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar.
Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa
pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa event) dapat dimanfaatkan
untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan
untuk memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu.
Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja,
tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya
anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun
kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian
adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar
efisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar.
Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa
pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa event) dapat dimanfaatkan
untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan
untuk memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu perisitiwa tertentu.
Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja,
tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya
anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun
kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian
berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke
belakang (back
tested method). Pada model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk
menjawab pertanyaan bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak
tested method). Pada model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk
menjawab pertanyaan bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak
(berubah) sebagai konsekuensi dari adanya
kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya
anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa
penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain.
Dalam teori keuangan, dikenal sedikitnya
empat macam anomali pasar. Keempat
anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm anomalies), anomali musiman
(seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event anomalies), dan anomali
anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm anomalies), anomali musiman
(seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event anomalies), dan anomali
akuntansi (accounting anomalies). Tabel 3 menyajikan
rangkuman lengkap tentang berbagai
macam anomali yang telah ditemukan di pasar sekuritas (saham).
Tabel 3.
Ringkasan Anomali
Pasar
No Kelompok Jenis Khusus Keterangan
1 Anomali 1. Analysts’ Semakin banyak analis merekomendasi untuk
Peristiwa Recomendataion membeli suatu saham, semakin tinggi peluang
harga
akan turun.
2. Insider Trading Semakin
banyak saham yang dibeli oleh
insiders,
semakin tinggi kemungkinan harga
akan
naik.
3. Listings Harga sekuritas cenderung naik setelah
perusahaan
mengumumkan akan melakukan
pencatatan
saham di Bursa.
4. Value Line Harga sekuritas akan terus naik setelah Value
Rating Changes Line menempatkan
rating perusahaan pada
urutan
tinggi.
2 Anomali 1. January Harga sekuritas cenderung naik di bulan
Musiman Januari, khususnya di hari-hari pertama.
2. Week-end Harga sekuritas cenderung
naik hari Jum’at
dan turun hari Senin.
3. Time of Day Harga sekuritas cenderung naik di 45 menit
pertama dan 15 menit
terakhir perdagangan.
4. End of Month Harga sekuritas cenderung naik di hari-hari
akhir tiap bulan.
5. Seasonal Saham perusahaan dengan penjualan musiman
tinggi
cenderung naik selama musim ramai.
6. Holidays Ditemukan return positif pada hari
terakhir
sebelum
liburan.
3 Anomali 1. Size Return pada
perusahaan kecil cenderung lebih
Perusahaan besar walaupun sudah disesuaikan dengan
risiko.
2. Closed-end Return pada close-end funds yang dijual dengan
Mutual funds potongan cenderung lebih tinggi.
3. Neglect
4. Institutional
Holdings
Holdings
4 Anomali 1. P/E
Akuntansi
2. Earnings
Surprise
Surprise
3. Price/Sales
4. Price/Book
5. Dividend
Yield
6. Earnings
Momentum
Momentum
(Sumber: Levy 1996:
436).
Perusahaan yang tidak diikuti oleh banyak
analis cenderung menghasilkan return lebih
tinggi.
analis cenderung menghasilkan return lebih
tinggi.
Perusahaan yang dimiliki oleh sedikit
institusi cenderung
memiliki return
lebih tinggi.
Saham dengan P/E ratio rendah cenderung memiliki return yang lebih tinggi.
Saham dengan capaian earnings lebih tinggi dari yang diperkirakan
cenderung mengalami
peningkatan harga.
Jika rasionya rendah cenderung berkinerja
lebih baik.
Jika rasionya rendah cenderung berkinerja
lebih baik.
Jika yield-nya tinggi cenderung berkinerja lebih
baik.
baik.
Saham perusahaan yang tingkat pertumbuhan earnings-nya meningkat cenderung
berkinerja lebih
baik.
3. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan dua
hal penting. Pertama, pertanyaan
yang muncul berkenaan dengan teori pasar efisien adalah apakah pasar benar-benar
telah efisien. Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa bermacam-macam dan mungkin
belum ada kesimpulan yang pasti. Sejauh ini keberadaan pasar efisien di pasar modal
masih menjadi perdebatan. Beberapa pendapat yang dapat diperhatikan adalah (Levy
1996: 438):
yang muncul berkenaan dengan teori pasar efisien adalah apakah pasar benar-benar
telah efisien. Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa bermacam-macam dan mungkin
belum ada kesimpulan yang pasti. Sejauh ini keberadaan pasar efisien di pasar modal
masih menjadi perdebatan. Beberapa pendapat yang dapat diperhatikan adalah (Levy
1996: 438):
1. Secara umum bukti empiris yang memberikan dukungan terhadap
hipotesis pasar
efisien cukup kuat. Dukungan ini disampaikan oleh Malkiel (1989).
efisien cukup kuat. Dukungan ini disampaikan oleh Malkiel (1989).
2. Studi
peristiwa (event studies)
adalah bukti yang paling baik yang dimiliki dalam
hal efisiensi, dengan beberapa pengecualian, bukti yang ada cukup mendukung.
Dukungan ini disampaikan oleh Fama (1991).
hal efisiensi, dengan beberapa pengecualian, bukti yang ada cukup mendukung.
Dukungan ini disampaikan oleh Fama (1991).
3. Pasar
efisien memang ada, karena para praktisi tidak memperhitungan alasan-
alasan mendasar sebagai patokan untuk mengambil keputusan beli-jual sekuritas.
Dukungan ini disampaikan oleh Le Baron (1983).
alasan mendasar sebagai patokan untuk mengambil keputusan beli-jual sekuritas.
Dukungan ini disampaikan oleh Le Baron (1983).
Kedua, adanya anomali di
pasar yang dalam banyak hal membuktikan penentangan
atas hipotesis pasar efisiensi kemungkinan merupakan bukti dan sekaligus tantangan
bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji. Ditemukannya anomali di pasar tidak
serta merta menggugurkan hipotesis pasar efisien, karena anomali yang ada sepertinya
hanya terkait dengan bentuk pasar efisien semi kuat. Artinya, suatu informasi yang
baru masuk ke pasar (menjadi publik) dapat mempengaruhi harga sekuritas.
atas hipotesis pasar efisiensi kemungkinan merupakan bukti dan sekaligus tantangan
bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji. Ditemukannya anomali di pasar tidak
serta merta menggugurkan hipotesis pasar efisien, karena anomali yang ada sepertinya
hanya terkait dengan bentuk pasar efisien semi kuat. Artinya, suatu informasi yang
baru masuk ke pasar (menjadi publik) dapat mempengaruhi harga sekuritas.
Berkaitan dengan
kesimpulan tadi, ada dua hal yang mungkin menarik untuk
dijadikan bahan pemikiran. Pertama, mengingat belum konsistennya bukti yang
mendukung atau menolak hipotesis pasar efisien, maka dapat dilakukan penelitian
dijadikan bahan pemikiran. Pertama, mengingat belum konsistennya bukti yang
mendukung atau menolak hipotesis pasar efisien, maka dapat dilakukan penelitian
lanjutan sehingga dapat
diperoleh konfirmasi lebih
mendalam. Kedua, beberapa
penelitian sudah pernah dilakukan untuk menguji tingkat efisiensi pasar modal
Indonesia dimana hasil yang diperoleh masih belum menunjukkan adanya kata
sepakat. Adalah peluang bagi peneliti keuangan dan akuntansi untuk mencoba
mengupas lebih lanjut tentang pasar modal Indonesia. Pengujian tentang anomali
pasar tetap menjadi acuan yang menarik bagi peneliti keuangan dan akuntansi untuk
melihat sejauh mana kecepatan perubahan harga (speed of adjustment) atas masuknya
informasi baru ke pasar.
penelitian sudah pernah dilakukan untuk menguji tingkat efisiensi pasar modal
Indonesia dimana hasil yang diperoleh masih belum menunjukkan adanya kata
sepakat. Adalah peluang bagi peneliti keuangan dan akuntansi untuk mencoba
mengupas lebih lanjut tentang pasar modal Indonesia. Pengujian tentang anomali
pasar tetap menjadi acuan yang menarik bagi peneliti keuangan dan akuntansi untuk
melihat sejauh mana kecepatan perubahan harga (speed of adjustment) atas masuknya
informasi baru ke pasar.
0 comments:
Posting Komentar