Jumat, 20 April 2012

Posted by Rivy at 21.09

 Gambaran Umum Obyek Penelitian
a. Wilayah Kalimantan Barat.
Kondisi Umum wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) secara geografi mempunyaipanjang perbatasan darat Sarawak Malaysia adalah +966 km, melintasi 143 desa di 14 kecamatan. Perbatasan darat ini melintasi lima kabupaten yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas ±20.352 km². Infrastruktur jalan yang menghubungkan wilayah Indonesia ke perbatasan sepanjang 1.510,96 km yang terbagi di lima wilayah kabupaten dengan kondisi jalan rusak sepanjang 746,96 km. Terdapat sekitar 189 jembatan/gorong-gorong dimana kondisinya sebagian besar tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Ada sekitar 52 jalan setapak menghubungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Sarawak perbatasan Kalbar, sebagian besar terdiri dari daratan rendah dengan ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut (dpl).
Dataran tinggi hanya terdapat di sekitar wilayah Gunung Niut di Kabupaten Bengkayang dan Gunung Lawit di Kabupaten Kapuas Hulu dan juga terdapat hutan lindung yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dengan luas ± 800.000 ha, terbentang memanjang pada 112º20’15” - 114º40’10” Bujur Timur dan 00º40’00” - 10º35’00” Lintang Utara, dimana belum terdapat pos pengamanan perbatasan yang memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ilegal baik loggingtraffickingmeaning maupun yang lainnya. Dan secara spesifik diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut :

  1. Kabupaten Sambas. Daerah yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia terdiri dari:
a) Kecamatan Paloh
(1) Kondisi Geografi. Wilayah Kecamatan Paloh terletak antara 109’15 BT s.d 109’42 BT dan 1’43 LU s.d 2’05 LU. Kecamatan Paloh memiliki 7 Desa antara lain Desa Temajuk, Sebubus, Nibung, Mentibar, Tanah Hitam, Matang Danau dan Kalimantan.
(2) Kondisi Demografi:
(a) Jumlah penduduk Kecamatan Paloh 21.365 orang terdiri dari:
  1. Ds. Temajuk : 1.789 orang.
  2. Ds. Sebubus : 6.363 orang.
  3. Ds. Nibung : 2.632 orang.
  4. Ds. Mentibar : 1.878 orang.
  5. Ds. Tanah Hitam : 3.061 orang.
  6. Ds. Matang Danau : 3.963 orang.
  7. Ds. Kalimantan : 1.679 orang.
(b) Mata Pencaharian
  1. Petani : 10.947 orang.
  2. TNI/POLRI/PNS : 308 orang.
  3. Buruh : 647 orang.
  4. Pedagang : 685 orang.
  5. Lain-lain : 1.869 orang.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Secara umum ideologi Pancasila sudah dapat diterima, namun belum dapat dihayati sepenuhnya.
(b) Politik. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik cukup baik.
(c) Ekonomi.
  1. Pertanian menghasilkan antara lain lada dan karet, sedangkan perikanan dihasilkan dari perikanan laut.
  2. Perdagangan melalui pasar tradisional.
(4) Sosial Budaya.
(a) Pendidikan. Fasilitas pendidikan yang tersedia sebagai berikut:
          1. TK 1 unit dengan murid 20 orang, guru 1 orang.
          2. SD 2 unit dengan murid 292 orang, guru 19 orang (13 orang PNS, honorer 6 orang).
          3. SMP 1 unit dengan murid 109 orang, guru 12 orang (11 orang PNS, honorer 1 orang).
          4. SMA 1 unit dengan murid 102 orang, guru 10 orang (6 orang PNS, honorer 4 orang).
(b) Kesehatan. Fasilitas kesehatan yang ada terdiri dari 1 unit Puskesmas, 7 unit Pustu dan 10 unit Polides, sedangkan tenaga medis yang ada berjumlah 25 orang, merupakan tenaga perawat, bidan dan paramedis.
(c) Transportasi dan Komunikasi. Sarana transportasi yang ada menggunakan transportasi darat terbatas dan transportasi air, sedangkan sarana komunikasi menggunakan telepon dan seluler, untuk media massa hanya media elektronik.
(d) Sumber Tenaga Listrik. Penerangan dengan menggunakan listrik yang disediakan oleh PLN hanya terbatas sampai di Paloh, sedangkan yang lainnya menggunakan genset secara berkelompok dan lampu minyak tanah.
(e) Sumber air minum yang dikonsumsi penduduk berupa air tanah.
(f) Infrastruktur. Jalan yang menghubungkan antar desa dan kecamatan sudah mengalami kerusakan parah dan sebagian besar masih berupa jalan tanah.
(g) Hankam.
  1. TNI. Disposisi dan Komposisi TNI yang berada di Wilayah Paloh terdiri dari Koramil Paloh 6 orang, Pos Batas Temajuk 19 orang dan Pos AL Paloh 3 orang.
  2. POLRI. Disposisi dan Komposisi POLRI yang berada di Wilayah Paloh terdiri dari Polsek Paloh dan Pos Brimob 5 orang.

b) Kecamatan Sajingan.
(1) Letak Kecamatan Sajingan berada pada 10 25’ 35’’BT sampai dengan 10 49’40’’ LU dan 109 0 25’ 13’’ BT sampai dengan 1090 45’ 13’’ BT. Luas wilayah 1.391,20 km2 terdiri dari penggunungan dan perbukitan, kondisi yang sebagian sudah gundul. Terdiri dari perkebunan, 31.905 Ha, Perkebunan Swasta: 27.768 Ha, Persawahan 883 Ha dan daerah hutan 116.745 Ha.
(2) Kondisi Demografi.
(a) Jumlah penduduk Kec. Sajingan berjumlah ± 9.222 jiwa yang tersebar di lima desa.
(b) Mata pencaharian. Mayoritas petani ( 80 %) lain-lain 20 %.
(c) Pengelompokkan penduduk berdasarkan jenis pria 4.700 jiwa dan perempuan 4.522 jiwa.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Pancasila telah diterima sebagai idiologi negara.
(b) Politik. Partisipasi masyarakat dalam berpolitik relatif baik, dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada.
(c) Ekonomi.
          1. Sektor Pertanian. Hasil pertanian per tahun terdiri dari padi sawah 68.184 ton, jagung 1.814 ton, ubi kayu 2.868 ton, kacang tanah 2,5 ton, kacang kedelai 2,5 ton dan kopi 3,6 ton.
          2. Sektor Perindustrian, terdapat perusahan besar perkebunan 2 unit, Koperasi Unit Desa 2 unit, dan Non KUD sebanyak 28 unit.
(d) Pendidikan.
  1. TK 2 unit ( Guru 2 orang, murid 14 orang).
  2. SD 14 unit ( Guru 111 orang, murid 1.613 orang).
  3. SMP 2 unit ( Guru 242 orang, murid 372 orang
  4. SMA 1 unit ( Guru 9 orang, murid 174 orang).
(e) Kesehatan. Terdiri dari Puskesmas 1 unit, Pustu 5 unit, Puskesdes 1 unit, Pos KB 6 unit, Posyandu 14 unit dan tenaga medis terdiri dari Dokter 3 orang, perawat 11 orang, Bidan 3 orang .
(4) Transportasi dan Komunikasi.
(a) Transportasi. Rata-rata masyarakat meng-gunakan sepeda motor atau mobil untuk mobilitas sehari-hari, sedangkan jalur transportasi air relatif lebih kecil.
(b) Komunikasi. Penggunaan telepon di beberapa tempat dapat terjangkau oleh sinyal telepon selular Indosat dan Telkomsel.
(c) Media masa. Dapat menangkap siaran TV atau Radio dari Indonesia dan Malaysia, tetapi lebih mudah menangkap siaran dari Malaysia. Media cetak belum terjangkau secara rutin.
(5) Penerangan.
Masyarakat di Kota Kecamatan Sajingan sebagian besar mendapatkan penerangan listrik secara swadaya masyarakat.
Masyarakat pedesaan masih menggunakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Sumber air minum. Sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah atau mata air.
(7) Infrastruktur.
(a) Jalan Kabupaten adalah jalan yang meng-hubungkan kota Kecamatan Sajingan dan kota Kabupaten Sambas dengan kondisi jalan yang sebagian besar rusak dan menempuh jarak 88 km. Kondisi jalan di kota kecamatan telah diperkeras dan dalam kondis baik, sedangkan jalan yang menghubungkan kota kecamatan dengan desa-desa pada umumnya berupa jalan tanah.
(b) Kondisi jalan terdiri dari jalan aspal 6,5 km, jalan diperkeras 16 km dan jalan tanah 171,5 km.
(8) Hankam
(a) Koramil 14/Sejangkung 8 orang.
(b) Pos Pamtas Yonif 641/BR 51 orang (Pos Sajingan Besar, Pos Berjongkong dan Pos Gabma Malindo).
(c) Polsek Sajingan Besar 21 orang.
(d) Pos Perintis Polres 10 orang.
(e) Kompi Brimob 70 orang.

2) Kabupaten Bengkayang. Daerah yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia terdiri dari :
a) Kecamatan Jagoi Babang.
(1) Kondisi Geografi. Wilayah Kecamatan Jagoi Babang yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia berada antara di koordinat 10 15 ’ 16’’ LU dan 109 0 59’ 27’’ BT, dengan Luas wilayah 65.500 Ha yang terdiri dari 486 Ha wilayah tergenang dan 65.014 Ha wilayah yang tidak tergenang.
(2) Kondisi Demografi. Jumlah penduduk Kec. Jagoi Babang berjumlah 6.961 jiwa yang tersebar di beberapa desa, mata pencaharian mayoritas petani (80 %), lain-lain 20 %.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Pancasila telah diterima sebagai idiologi negara.
(b) Politik. Roda pemerintahan dari tingkat desa sampai dengan tingkat kecamatan berjalan dengan baik dan partisipasi masyarakat dalam berpolitik cukup baik, dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada.
(c) Ekonomi.
  1. Sektor Pertanian. Hasil pertanian padi sawah 6.362 ton, padi ladang 1.209 ton, ubi kayu 622 ton, kacang tanah 12 ton, kacang kedelai 4 ton dan kacang Hijau 2 ton per tahun.
  2. Sektor Peternakan. Hasil perternakan sapi 49 ekor, kambing 344 ekor, babi 701 ekor, ayam buras 6.200 ekor dan itik 471 ekor.
  3. Sektor Perindustrian. Perusahan kecil 2 unit,Koperasi Unit Desa 1 unit dan Non KUD 6 unit
(d) Pendidikan.
  1. TK 1 unit (Guru 2 orang, murid 14 orang).
  2. SD 15 unit (Guru 106 orang, murid 1.444 orang).
  3. SMP 2 unit (Guru 22 orang, murid 208 orang
  4. SMA 1 unit (Guru 16 orang, murid 140 orang).
(e) Kesehatan. Fasilitas kesehatan yang ada terdiri dari Puskesmas 1 unit , Pustu 1 unit Puskesmas Keliling darat 2 unit, Puskesmas Keliling Air 1 unit dan Posyandu 13 unit.
(4) Transportasi dan Komunikasi. Transportasi darat menggunakan jalan darat sepanjang 87,96 km yang terdiri dari 39,68 km berupa jalan aspal dan 48,28 km berupa jalan kerikil dan tanah, sedangkan transpotasi air menggunakan speed boat dan long boat. Komunikasi dapat terjangkau oleh sinyal telepon Indosat dan Telkomsel. Media elektronik dapat menangkap siaran TV atau Radio dari Indonesia dan Malaysia. Tetapi lebih mudah menagkap siaran dari Malaysia dan media cetak belum terjangkau secara rutin.
(5) Penerangan. Masyarakat di Kota Kecamatan Jagoi Babang sebagian besar menggunakan penerangan listrik dari genset secara swadaya masyarakat, sedangkan masyarakat pedesaan masih menggunakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Sumber air minum. Sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah atau mata air.
(7) Infrastruktur. Jalan kabupaten yang menghubungkan kota Kecamatan Jagoi Babang dengan kota Kabupaten Bengkayang dengan kondisi jalan yang sebagian besar rusak sedangkan kondisi jalan di dalam kota kecamatan telah diperkeras dan dalam kondis baik. Jalan yang menghubungkan kota kecamatan dengan desa-desa pada umumnya berupa jalan tanah dan jalan yang terdapat di Kec. Jagoi Babang berjarak 28,15 km dalam kondisi rusak berat
(8) Hankam. Terdiri dari Koramil Jagoi Babang dan Pos Pamtas Jagoi Babang. Polsek Jagoi Babang.
b) Kecamatan Siding.
(1) Kecamatan Siding yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia terletak pada koordinat 10 00’ 32’’ LU dan 110 0 10’ 00’’ BT dengan Luas wilayah 56.330 Ha yang terdiri dari 480 Ha wilayah tergenang dan 55.912 Ha wilayah yang tidak tergenang.
(2) Kondisi Demografi. Jumlah Penduduk Kec. Siding berjumlah 6.517 jiwa yang tersebar di beberapa desa, mata pencaharian mayoritas petani (90%), lain-lain 10 %.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Pancasila telah diterima sebagai ideologi Negara.
(b) Politik. Partisipasi masyarakat dalam berpolitik cukup baik, dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada.
(c) Ekonomi.
  1. Sektor Pertanian. Hasil pertanian padi sawah 171 ton, padi ladang 1.748 ton, ubi kayu 955 ton, ubi jalar 59 ton, kacang tanah 15 ton, kedelai 5 ton dan kacang hijau 13 ton dalam satu tahun.
  2. Sektor Peternakan. Hasil perternakan sapi 27 ekor, kambing 9 ekor, babi 819 ekor, ayam buras 5.045 ekor dan itik 321 ekor.
(d) Pendidikan.
  1. SD 10 unit ( Guru 71 orang, murid 1.403 orang).
  2. SMP 2 unit ( Guru 23 orang, murid 79 orang)
(e) Kesehatan. Fasilitas kesehatan yang ada terdiri dari.Puskesmas 1 unit, Pustu 3 unit, Puskesmas keliling darat-unit, Puskesmas Keliling Air 1 unit, Posyandu 12 unit, Polindes 2 unit dan Balai Pengobatan 2 unit.
(4) Transportasi dan Komunikasi.
(a) Transportasi. Transportasi darat dengan menggunakan jalan darat sepanjang 40,027 km berupa jalan kerikil dan tanah serta jalan lainnya sejauh 4 km. sedangkan transpotasi air menggunakan sped boat dan long boat.
(b) Komunikasi. Penggunaan telepon di beberapa tempat dapat terjangkau oleh signal telepon selular Indosat, Telkomsel.
(5) Penerangan. Masyarakat di Kota Kecamatan Siding sebagian besar mendapatkan penerangan listrik secara swadaya masyarakat dan masyarakat pedesaan masih menggunakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Sumber air minum. Sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah atau mata air.
(7) Infrastruktur. Jalan Kabupaten adalah jalan yang menghubungkan kota Kecamatan Siding dengan kota Kabupaten Bengkayang dengan kondisi jalan yang sebagian besar rusak. Jalan yang menghubungkan kota Kecamatan dengan desa-desa pada umumnya berupa jalan tanah berjarak 11,95 km yang merupakan jalan Kabupaten dalam kondisi rusak berat.
(8) Hankam. Diperkuat oleh Koramil Siding dan Polsek Siding.

3) Kabupaten Sanggau. Daerah yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia terdiri dari:
a) Kecamatan Entikong.
(1) Kondisi Geografi. Kecamatan Entikong berada pada posisi 00º 55’ – 00º 59’LU dan 110º 20’ – 110º 25’ BT , wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia dengan luas wilayah 506,89 Km2.
(2) Kondisi Demografi. Jumlah penduduk 13.405 jiwa, dan penyebarannya terbagi pada beberapa wilayah di antaranya Desa Entikong 5.785 orang, desa Semanget 2.112 orang, desa Nekan 2.179 orang, desa Palapasang 1.072 orang dan desa Suruh Tembawang 2.257 orang. Pada umumnya penduduk berprofesi sebagai petani dan sebagian kecil pedagang, buruh, pegawai negeri dan swasta.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Pancasila telah diterima sebagai idiologi Negara.
(b) Politik. Partisipasi masyarakat dalam berpolitik cukup baik, dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada.
(c) Ekonomi.
  1. Sektor produksi. Hasil pertanian khususnya pertanian pangan belum mencukupi sehingga daerah ini belum bisa diandalkan sebagai sektor perekonomian rakyat.
  2. Kebutuhan sembako serta penyaluran ke wilayah Kec. Entikong maupun ke Malaysia/Serawak cukup lancar berkat adanya beberapa sarana tranportasi yang telah dibangun oleh Pemda maupun swadaya masyarakat.
  3. Tempat perbelanjaan berupa toko/ruko terdapat di sepanjang jalan mulai dari Bale Karangan sampai dengan Entikong, sedangkan di desa yang berada di pedalaman hanya terdapat warung kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(d) Pendidikan.
  1. Pendidikan bagi penduduk yang berada di kota kecamatan cukup baik khususnya pada tingkatan sekolah dasar, namun untuk sekolah-sekolah yang berada jauh dari ibu kota kecamatan masih kekurangan tenaga pengajar.
  2. Fasilitas pendidikan yang ada antara lain Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar Negeri (SDN), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN). Kurangnya tenaga pengajar/guru Sekolah Dasar terutama di daerah pedalaman berpengaruh besar pada murid dalam menuntut ilmu dan mengakibatkan terhambatnya laju tingkat kecerdasan masyarakat pedalaman yang kaitannya dengan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia.
(e) Kesehatan. Balai kesehatan ibu dan anak dipusatkan di Puskesmas, tenaga medis sudah memadai dan mendukung didalam pelayanan masyarakat.
(4) Transportasi dan Komunikasi.
(a) Transportasi menggunakan sarana tranportasi darat yang menghubungkan antara Indonesia dan Malaysia, sedangkan untuk sarana tranportasi air masih tetap digunakan dari desa ke desa atau antar dusun di sepanjang daerah aliran sungai sekayam kearah hulu.
(b) Komunikasi. Penggunaan telepon di beberapa tempat dapat terjangkau oleh signal telepon selular Indosat, Telkomsel.
(5) Penerangan. Masyarakat di Kota Kecamatan Entikong sebagian besar mendapatkan penerangan listrik secara swadaya masyarakat dan masyarakat pedesaan masih menggunakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Sumber air minum. Sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah atau mata air.
(7) Infrastruktur. Jalan Kabupaten adalah jalan yang menghubungkan kota Kecamatan Entikong dengan kota Kabupaten Sanggau dengan kondisi jalan yang sebagian besar rusak.
(8) Hankam. Diperkuat oleh Koramil Entikong dan Polsek Entikong.

b) Kecamatan Sekayam
(1) Kondisi geografi. Wilayah Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau yang berbatasan langsung dengan Malaysia terletak antara 109’15 BT s.d 109’42 BT dan 1’43 LU s.d 2’05 LU. Sebelah utara berbatasan dengan Negara Malaysia Timur (Serawak), sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Beduwai. Desa di wilayah kecamatan Sekayam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Serawak Malaysia Timur. Desa Bungkang, Lubuk Sabuk dan Sungai Tekam. Yang hanya dapat dilalui dengan transportasi kendaraan bermotor roda dua dan jalan kaki.
(2) Kondisi Demografi. Jumlah penduduk di Wilayah Kecamatan Sekayam sebanyak 29.408 orang.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Kelompok radikal lainnya sampai saat ini. (Nihil)
(b) Politik. Situasi Polltik cukup mantap dan terkendali, tidak terdapat kasus-kasus politik, kehidupan dalam berorganisasi antar Parpol dan Organisasi masyarakat cukup balk.
(c) Ekonomi. Hasil pertanian merupakan tanaman padi luas lahan 1.915 ha dengan hasil panen padi rata-rata 3.830 ton setiap musim tanam, jagung luas lahan 1 ha dengan hasil panen rata-rata 2 ton setiap musim tanam, ubi kayu luas lahan 2,4 ha dengan hasil panen rata-rata 4,8 ton dan tanaman ubi jalar 0,2 ha dengan hasil panen rata-rata 0,4 ton setiap musim tanam. Perikanan air tawar. Perkebunan: lada, sawit dan karet. Pasar Tradisional.
(d) Pendidikan
      1. TK sebanyak 3 unit dengan jumlah guru 16 orang
      2. SD sebanyak 29 unit dengan jumlah guru 206 orang
      3. Ibtidaiyah sebanyak 1 unit dengan jumlah guru 22 orang.
      4. SLTP sebanyak 5 unit dengan jumlah guru 77 orang
      5. Tsanawiyah sebanyak 2 unit dengan jumlah guru 16 orang.
      6. SMA sebanyak 2 unit dengan jumlah guru 53 orang.
      7. SMK sebanyak 1 unit dengan jumlah guru 16 orang.
      8. Aliyah sebanyak 1 unit dengan jumlah guru 16 orang.
(e) Kesehatan. Fasilitas kesehatan terdiri dari. Puskesmas sebanyak 1 unitPuskesmas pembantu sebanyak 3 unit, Polindes sebanyak 9 unit. Jumlah tenaga medis terdiri dari dokter umum sebanyak 1 orang, dokter gigi sebanyak 1 orang, bidan sebanyak 11 orang dan perawat sebanyak 9 orang.
(4) Transportasi dan Komunikasi. Terdapatnya sarana komunikasi berupa telepon, tranportasi darat dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda empat.
(5) Penerangan. Masyarakat di Kota Kecamatan Sekayam sebagian besar mendapatkan penerangan listrik secara swadaya masyarakat dan masyarakat pedesaan masih menggunakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Sumber air minum. Sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah atau mata air.
(7) Infrastruktur
  1. Jalan Negara. Desa Kenaman-Desa Engkahan (Jl. Raya entikong). Desa Balai Karangan-Desa Lubuk Sabuk-Desa Malenggang. Jalan Kelas II. melintasi desa Balaikarangan-Desa Pengadang-Desa Sotok.
  2. Jalan diperkeras batu dan tanah. melintasi desa Lubuk Sabuk-Desa Sungai Tekam.
(8) Hankam
  1. Ma Satgas Yonif 641/Bru.
  2. Koramil Sekayam
  3. Pos Batas. Terdapat 2 Pos Satgas Pamtas di CO. 6532 – 9445 (Sungai Tekam) dan CO. 6741-9824 (Sungai Beruang).
  4. Polri. Polsek Sekayam.

4) Kabupaten Sintang. Daerah yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia terdiri dari:
a) Kec. Ketungau Hulu.
(1) Kondisi Geografi. Berada di koordinat 00.41’ LU dan 1110.20’ BT dengan Luas Wilayah 2.138,20 Ha.
(2) Kondisi Demografi. Jumlah penduduk 20.291 jiwa terbagi dalam 18 desa. Mata pencaharian Mayoritas petani (80 %), PNS (2 %), pedagang (1%), Lain-lain (17 %).
(3) Kondisi Sosial.
(a) Idiologi. Pancasila diterima sebagai idiologi negara.
(b) Politik. Partisipasi masyarakat dalam berpolitik cukup baik dibuktikan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pemilukada.
(c) Ekonomi.
  1. Sektor pertanian.terdiri dari padi sawah 2.090 ton, padi ladang 2.094 ton, palawija 845 ton dan ubi jalar 4 ton.
  2. Peternakan. Jumlah produksi ternak sapi 285 ekor, babi 4.743 ekor, kambing 320 ekor, ayam ras 32.972 ekor, ayam buras 17.799 ekor dan itik 674 ekor.
  3. Perdagangan. Pasar tradisional 1 unit.
  4. Perindustrian. Perusahaan non formal 61 unit.
(d) Pendidikan.
i. TK negeri 1 unit (guru 2 orang murid 17 orang).
ii. SD negeri 26 unit (guru 138 orang murid 3.958 orang).
iii. SMP negeri 6 unit (guru 35 orang murid 743 orang).
iv. SMA negeri 1 unit (guru 7 orang murid 299 orang).
(e) Kesehatan. Fasilitas kesehatan terdiri dari Puskesmas 1 unit, Pustu 1 unit, Posling darat 1 unit, Posling air 2 unit, dan tenaga medis 25 orang. (1 medis, 19 perawat/ bidan, 1 farmasi, 2 gizi, 2 sanitasi).
(4) Transportasi dan komunikasi. Transportasi menggunakan transportasi darat dengan jalan di kecamatan Ketunggau Hulu sepanjang 265,24 kilometer, yang terdiri dari 7 km jalan aspal dan 258,04 kilometer dengan permukaan tanah dan kerikil. Disamping itu masyarakat juga menggunakan sungai sebagai sarana transportasi sehari-hari, sedangkan perhubungan dengan menggunakan telephone. Di beberapa tempat dapat terjangkau sinyal Indosat/Mentari.
(5) Penerangan. Masyarakat di kota kecamatan sebagian besar sudah mendapatkan penerangan listrik (swadaya masyarakat), sedangkan masyarakat di pedesaan masih mengguanakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Media Massa. Media elektronik. Dapat menangkap siaran TV/Radio dari Indonesia dan Malaysia akan tetapi lebih mudah menangkap siaran dari Malaysia. Dan media cetak, belum terjangkau secara rutin.
(7) Infrastruktur. Jalan di kota kecamatan relatif diperkeras dan dalam kondisi baik, sedangkan jalan yang menghubungkan dari kota kecamatan ke desa-desa secara umum masih berbentuk jalan tanah. Jalan dari kecamatan ketungau hulu sepanjang 189 km dalam kondisi rusak parah, jalan dari desa Nanga Bayan ke kecamatan sepanjang 35 km dalam kondisi rusak berat, jalan dari desa Jasa ke kecamatan sepanjang 25 km dalam kondisi rusak berat, desa Rasau ke kecamatan sepanjang 15 km dalam kondisi rusak parah,desa muakan ke kecamatan sepanjang 18 km dalam kondisi jalan setapak.

(8) Hankam.
(a) Koramil Ketungau Hulu/ 6 orang.
(b) Pos Pamtas 4 pos/ 108 orang.
(c) Polsek 26 orang

b) Kec. Ketungau Tengah
(1) Kondisi Geografi. Kec. Ketungau Tengah terletak pada 11112’ BT -1110 44’ BT dan 026’ LU - 10 05’ LU.Luas wilayah Koramil 1205-5/Ketungau Tengah, Kec. Ketungau Tengah adalah 121.116 Ha dengan wilayah dataran 92.928 Ha dan wilayah perbukitan 97.124 Ha.
(2) Kondisi Demografi.
(a) Jumlah penduduk 28.465 Jiwa terbagi dalam 20 desa.
(b) Mata pencaharian: mayoritas petani (90 %), PNS (1 %), pedagang (1%), buruh (1%), nelayan (!%), lain-lain (6 %).
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Pancasila diterima sebagai idiologi negara.
(b) Politik. Partisipasi masyarakat dalam berpolitik cukup baik dibuktikan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pemilukada.
(c) Ekonomi.
  1. Sektor pertanian. padi sawah 2.329 ton, padi ladang 944 ton, palawija 765 ton, ubi jalar 3 ton dan kedelai 1 ton.
  2. Perdagangan. Pasar tradisional 1 unit.
  3. Perindustrian. Perusahaan kecil 10 unit, Perusahaan non formal 20 unit dan Perusahaan kostruksi 1 unit.
(d) Pendidikan.
i. TK swasta 1 unit (guru 2 orang murid 23 orang).
ii. SD negeri 31 unit swasta 1 unit (guru 208 orang murid 5.264 orang).
iii. SMP negeri 3 unit dan SMP swasta 2 unit (guru 60 orang murid 946 orang).
iv. SMA negeri 2 unit dan SMA swasta 1 unit (guru 25 orang murid 430 orang).
(e) Kesehatan.
i. Puskesmas 1 unit di Ds. Merakai / kota kecamatan
ii. Pustu 18 unit di tiap desa ada kecuali Ds. Mungguh Gelombang dan Ds. Swadaya (tenaga medis 1 orang/Pustu).
iii. Polindes 7 unit (1 orang tenaga medis/Polindes).
iv. Kesling darat 1 unit.
v. Kesling air 2 unit.
vi. Jumlah total tenaga medis di kecamatan Ketungau Tengah meliputi dokter tidak ada, perawat dan bidan 25 orang, farmasi 1 orang, ahli gizi 1 orang, tehnisi medis 2 orang).
(4) Transportasi dan komunikasi.
(a) Transportasi Darat: Jalan darat sepanjang 265,24 kilometer, yang terdiri dari 7 km jalan aspal dan 258,04 kilometer dengan permukaan tanah dan kerikil dan menggunakan air sebagai sarana transportasi.
(b) Telepon. Di beberapa tempat dapat terjangkau sinyal Indosat/Mentari.
(c) Media Massa. Dapat menangkap siaran TV/Radio dari Indonesia dan Malaysia akan tetapi lebih mudah menangkap siaran dari Malaysia. Media cetak belum terjangkau secara rutin.
(5) Penerangan.
(a) Masyarakat di kota kecamatan sebagian besar sudah mendapatkan penerangan listrik (swadaya masyarakat).
(b) Masyarakat di pedesaan masih mengguanakan penerangan dari lampu minyak tanah.
(6) Sumber air minum. Sebagian besar Masyarakat menggunakan air tanah/mata air.
(7) Infrastruktur.
(a) Jalan kabupaten adalah jalan yang meng-hubungkan kota kecamatan dengan kota kabupaten Sintang kondisi rusak berat.
(b) Jalan di kota kecamatan awalnya merupakan jalan diperkeras, namun saat ini kondisinya rusak berat hanya sekitar 1 Km yang telah diperbaiki.
(c) Jalan yang menghubungkan dari kota kecamatan ke desa-desa secara umum masih berbentuk jalan tanah sebagian melewati sungai dan belum ada jembatan.
(8) Hankam. Koramil Ketungau Tengah/ 7 orang, Pos Pamtas 2 pos yaitu Pos Semarai (25 orang) dan Pos Nanga Seran (17 orang). Polri. Polsek 12 orang.

5) Kabupaten Kapuas Hulu. Daerah yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia terdiri dari:
a) Kec. Puring Kencana
(1) Kondisi Geografi. Terletak pada koordinat 111º 30’ - 111º 45’ BT dan 01º 00’ - 01º 15’ LU.
(2) Kondisi Demografi. Berpenduduk 2.399 jiwa terdiri dari:
(a) Ds. Sungai Antu : 674 org.
(b) Ds. Sungai Mawang : 451 org.
(c) Ds. Merakai Panjang : 494 org.
(d) Ds. Kantuk Bunut : 376 org.
(e) Ds. Kantuk Asam : 404 org.
(f) Ds. Merakai Pendek (tidak ada data).
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Nasionalisme masyarakat masih cukup tinggi.
(b) Politik. Partai politik yang berada diwilayah masih dapat diterima oleh masyarakat terbukti bahwa persaingan antar partai politik dalam pelaksanaan Pilkada berjalan dengan tertib dan aman.
(4) Ekonomi.
(a) Pertanian masyarakat pada umumnya dilaksanakan dengan cara ladang berpindah-pindah dan masih bersifat tradisional serta hasilnya masih sangat minim yang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
(b) Bahan makanan dan bahan bangunan yang didatangkan dari Malaysia.
(c) Harga bahan pokok yang didatangkan dari Malaysia rata-rata harganya lebih murah dibandingkan harga di ibukota Kabupaten di Putussibau.
(d) Pendidikan.
i. SD jumlah 8 unit (Tenaga guru 20 orang dengan murid sebanyak 181 orang).
ii. SMP jumlah 1 unit ( tenaga guru 5 orang dengan murid sebanyak 12 siswa).
(e) Kesehatan. Fasilitas kesehatan masih belum memadai dengan tenaga dokter dan tenaga medis belum sesuai dengan harapan masyarakat.
(5) Transportasi menggunakan transportasi darat dimana fasilitas jalan sudah banyak mengalami kerusakan yang cukup parah, disamping itu masyarakat menggunakan sarana sungai untuk trasportasi sehari-hari.
(6) Hankam. Koramil 1206-18/Puring Kencana, Pos Batas : 1 Pos (Merakai Panjang 18 orang). Polsek Putussibau.

b) Kec. Nanga Badau
(1) Kondisi Geografi. Terletak di koordinat antara 111º 45’ - 112º 00’ BT dan 01º 00’ - 01º 15’ LU.
(2) Demografi. Kec. Nanga Badau Kab. Kapuas Hulu terdiri dari :
(a) Ds. Badau : 2.276 org.
(b) Ds. Janting : 352 org.
(c) Ds. Semuntik : 248 org.
(d) Ds. Seriang : 649 org.
(e) Ds. Tajum : 527 org.
(f) Ds. Sebindang : 401 org.
(g) Ds. Kekurak : 312 org.
(h) Ds. Titing Seligi : 346 org.
(i) Ds. Pulau Majang : 893 org.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Nasionalisme masyarakat masih cukup tinggi.
(b) Politik. Partai politik yang berada diwilayah masih dapat diterima oleh masyarakat terbukti bahwa persaingan antar partai politik dalam pelaksanaan Pilkada berjalan dengan tertib dan aman.
(c) Ekonomi.
  1. Pertanian masyarakat pada umumnya dilaksanakan dengan cara ladang berpindah-pindah dan masih bersifat tradisional serta hasilnya masih sangat minim yang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
  2. Mata Pencaharian. Terdiri atas petani, pedagang dan lain-lain.
  3. Sebagian bahan pokok dibeli dari Malaysia karena harganya lebih murah dibandingkan harga di Kecamatan.
(d) Pendidikan. Fasilitas sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas masih terbatas, demikian pula tenaga pengajar juga masih sangat kurang. Mengakibatkan tingkat sumber daya manusia masih rendah khususnya bagi masyarakat yang berada di luar kota kecamatan.
(e) Kesehatan. Tingkat kesehatan masyarakat cukup baik. Namun sarana kesehatan masih tergolong kurang, termasuk tenaga medis.
(4) Infrastruktur.
(a) Jalan dari kec. Badau ke Kab. Kapuas hulu sepanjang 162 km dalam kondisi rusak parah.
(b) Jalan desa sebindang ke kecamatan sepanjang 3 km dalam kondisi rusak.
(c) Jalan dari desa sekurak ke kecamatan sepanjang 11,3 km dalam kondisi jalan aspal.
(d) Jalan dari desa tajum ke kecamatan sepanjang 16 km dalam kondisi rusak parah.
(e) Jalan dari desa seriang ke kecamatan sepanjang 10,4 km dalam kondisi rusak parah.
(f) Jalan dari desa janting ke kecamatan sepanjang 1 km dalam kondisi jalan aspal.
(g) Jalan dari desa tintin seligi ke kecamatan sepanjang 13 km dalam kondisi jalan aspal.
(h) Jalan dari desa semuntik ke kecamatan sepanjang 12,6 km dalam kondisi 12,6 rusak.
(i) Jalan dari desa pulau majang ke kecamatan sepanjang 36,3 km dalam kondisi jalan diperkeras dan lewat air.
(5) Hankam.
(a) TNI. Koramil 1206-04/Badau : 4 orang, Pos Pamtas Nanga Badau: 25 orang, Pos Pamtas Seriang: 15 orang.
(b). POLRI. Polsek Nanga Badau.

c) Kec. Batang Lupar.
(1) Geografi. Posisi Kecamatan Batang Lupar Terletak di koordinat 112º 00’ - 112º 15’ BT dan 01º 00’ - 01º 15’ LU.
(2) Kondisi Demografi. Kec. Batang Lupar Kab. Kapuas Hulu terdiri dari:
(a) Ds. Senunuk : 535 org.
(b) Ds. Setulang : 415 org.
(c) Ds. Mensiu : 587 org.
(c) Ds. Sei Ajung : 434 org.
(d) Ds. Sei Abau : 422 org.
(e) Ds. Sepandan : 1.093 org.
(f) Ds. Labian : 728 org.
(g) Ds. Lanjak Deras : 873 org.
(h) Ds. Malemba : 445 org.
(3) Kondisi Sosial.
(a) Ideologi. Nasionalisme masyarakat masih cukup tinggi.
(b) Politik. Partai politik yang berada di wilayah masih dapat diterima oleh masyarakat terbukti bahwa persaingan antar partai politik dalam pelaksanaan Pilkada berjalan dengan tertib dan aman.
(c) Ekonomi.
  1. Pertanian masyarakat pada umumnya dilaksanakan dengan cara ladang berpindah-pindah dan masih bersifat tradisional serta hasilnya masih sangat minim yang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
  2. Bahan makanan dan bahan bangunan yang didatangkan dari Malaysia.
  3. Harga bahan pokok yang didatangkan dari Malaysia rata-rata harganya lebih murah dibandingkan harga di ibukota Kabupaten di Kapuas Hulu.
(d) Pendidikan.
          1. Jumlah keseluruhan bangunan SD sebanyak 14 unit . (674 siswa, 72 orang tenaga pengajar)
          2. Jumlah keseluruhan bangunan SMP sebanyak 2 unit. (jumlah murid 302 siswa, tenaga pengajar 20 orang).
          3. Jumlah keseluruhan bangunan SMA sebanyak 1 unit ( 96 siswa dan 16 guru).
(4) Infrastruktur.
(a) Jalan dari kec. Batang lupar ke kab. Sepanjang 115 km dalam kondisi rusak parah.
(b) Jalan dari desa serunuk ke kecamatan sepanjang 15,5 km dalam keadaan rusak.
(c) Jalan dari desa setulang ke kecamatan sepanjang 12,2 km dalam keadaan rusak.
(d) Jalan dari desa mensiu ke kecamatan sepanjang 20,7 km dalam kondisi rusak parah.
(e) Jalan dari sei anjung ke kecamatan sepanjang 17,2 km dalam keadaan jalan setapak.
(f) Jalan dari sei abau ke kecamatan sepanjang 7,8 km dalam keadaan rusak.
(g) Jalan dari sepandan ke kecamatan sepanjang 0,75 km dalam keadaan jalan aspal.
(h) Jalan dari labian ke kecamatan sepanjang 11,2 km dalam keadaan rusak.
(i) Jalan dari malemba ke kecamatan sepanjang 43,4 km dalam keadaan lewat air.
(5) Hankam. Koramil 1206-03/Lanjak : 4 orang. Pos Pamtas Guntul : 15 orang. Polsek Lupar.


d) Kec. Embaloh Hulu.
[(1) Kondisi Geografi. Kecamatan embaloh hulu yang ada di lini 1 perbatasan didominasi oleh gunung diantaranya gunung makub, gunung mubau, gunung lawit dan gunung tunggal serta bukit batik. Termasuk didalamnya dilingkupi dalam kawasan TNBK. Secara geografi terletak pada Koordinat 01º15' LU - 01º30'LU dan 112º15'BT - 112º30'BT.
(2) Kondisi Demografi.
(a) Kondisi Demografi Gunung Makub. Pada lembar peta ini tidak diketemukan adanya tanda kampung yang dihuni karena didominasi oleh hutan dan vegetasi yang cukup rapat. Sedangkan penduduk berada ± 20 km di sebelah selatan gunung makub. Merupakan daerah Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun pada umumnya berbukit dengan bermacam jenis vegetasi termasuk dataran rendah, pegunungan serta perbukitan hutan hujan tropis rendah, dan tinggi. Sebagai daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas yang berada di Kec. Putusibau Kab. Kapuas hulu.
(b) Merupakan bagian yang masuk dalam kawasan Hutan Lindung.
(c) Gunung Lawit mempunyai ketinggian: 1732 m dari permukaan air laut.
(d) Melewati banyak sungai antara lain Kanyau Embaloh, Rausar, Jepala, Bangsar, Karangan, Pengaah, Karop, Teliyai, dan Munti.

(3) Kondisi Sosial. (Tidak ada data).
(a) Ideologi. Nasionalisme masyarakat masih cukup tinggi.
(b) Politik.
(c) Ekonomi.
(d) Pendidikan.
(4) Infrastruktur.
(5) Hankam.

1 comments:

Unknown on 20 Juli 2016 pukul 13.17 mengatakan...

Tks,
Informasinya Sangat Membantu Pekerjaan Kami.

Data tsb tahun berapa?

Posting Komentar

 

BLUE BUTTERFLY Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting