Minggu, 24 November 2013

CONTOH MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

Posted by Rivy at 15.56
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Mi ayam atau bakmi ayam adalah masakan Indonesia yang terbuat dari mi kuning direbus mendidih kemudian ditaburi saos  kecap khusus beserta daging  ayam  dan  sayuran. Mi Ayam terkadang ditambahi dengan bakso,  pangsit  dan  jamur. Mi berasal dari Cina tetapi mi ayam yang serupa di Indonesia tidak ditemukan di Cina. Mi ayam aslinya dari Cina Selatan terutama dari daerah-daerah pelabuhan seperti Fujian dan Guandong. Meskipun mi bukan asli Indonesia tapi nyatanya kini mi ayam seakan sudah menjadi makanan tradisional Indonesia. Makanan ini sudah tersebar di seluruh Indonesia, terutama di daerah Jawa makanan ini sangat mudah di temukan.
Mi ayam juga banyak dijual di Pontianak. Makanan ini cukup digemari oleh masyarakat. Salah satu produsen dan penjual mi ayam yang cukup digemari ialah Bakmi Raos. Bakmi Raos merupakan penjual mi ayam yang terkenal di Indonesia karena sistem waralaba. Oleh karena itu, kami tertarik untuk membahas kelayakan bisnis Bakmi Raos khususnya yang terletak di Kota Pontianak.

B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Merumuskan Kelayakan Usaha Bakmi Raos di Kota Pontianak dari berbagai aspek.

C, Metode Penelitian
1.  Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha makanan berupa Bakmi Raos yang terletak di   Jl. Dr. Wahidin No. I D Sepakat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Pemilihan lokasi usaha dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa usaha Bakmie Raos merupakan salah satu unit usaha yang menjual makanan berupa bakmie yang banyak disukai masyarakat di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013.
2.  Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap proses produksi, pemasaran maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang mendukung penelitian, serta melakukan wawancara kepada pekerja di Bakmi Raos. Data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran berbagai referensi.
                                                                 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Usaha
Raos Aneka Pangan didirikan oleh H. Bimada pada tahun 2003 sebagai wadah bagi Bakmi Raos Group dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang bermutu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat yang bermutu baik dan halal, juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pedagang kecil kaki lima yang ingin sukses bersama-sama dengan merek "Bakmi Raos", yang kita klaim sebagai mie terlezat (raos dalam bahasa jawa/sunda), yang dibuat sendiri oleh pekerja-pekerja Bakmi Raos Group dari bahan-bahan berkualitas dan dijamin tidak menggunakan bahan pengawet dan zat additive lainya yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Dengan harga yang murah, higienis dan kualitas yang baik, Bakmi Raos menggunakan moto "berani diadu rasanya". Moto ini bukan sekedar moto saja, namun diwujudkan ke dalam kualitas produk dibawah bendera Bakmi Raos yang benar-benar berani diadu rasanya. Selain itu, penyajian mie yang dijualpun dibuat semenarik mungkin. Hingga saat ini PT. Raos Aneka Pangan telah memperbanyak varian makanan, yakni tidak hanya chinnese food, namun juga western food, japannese food, grilled food, dan masih banyak lagi. Selain itu saat ini sudah lebih dari 50 pedangang aktif mie-raos dengan gerobak dorong di wilayah Jakarta, serta Outlet Bakmi Raos di luar Jakarta, seperti di Batam, Sanggata, Balikpapan, Pontianak, Bandung, Surabaya, Manado, Makassar, dan Medan.

B. Gambaran Usaha
1.  Profil Usaha
Nama Usaha      : Bakmie Raos
Alamat              :  Jl. Dr. Wahidin No. I D Sepakat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat
Luas Tempat      : 50m2 ( atau ukuran ruko )
Tanggal Berdiri : 9 Agustus 2011

C. Kelayakan Usaha Bakmi Raos Pontianak
Kelayakan usaha Bakmi Raos akan ditinjau dari beberapa aspek meliputi aspek pasar dan pemasaran, finansial, operasional dan SDM.
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Melakukan analisis mendalam pada aspek pasar adalah bagian penting dari setiap pengembangan atau pembukaan sebuah usaha. Mengetahui nilai profitablitas bisnis melalui analisis pasar dan pemasaran adalah variable penting untuk menunjang keputusan berbisnis. Fokus evaluasi aspek pasar & pemasaran ini mencakup 3 hal pokok, yaitu memperoleh gambaran mengenai :
>          Permintaan pasar atas produk yang akan dihasilkan
>          Persaingan dan pangsa pasar
>          Faktor lingkungan ekstern dan ekonomi makro yang dapat mempengaruhi permintaan atas produk  tersebut.
Berikut ini adalah beberapa aspek pasar dan pemasaran Bakmi Raos Pontianak, antara lain:
a. Pasar Sasaran
    Adapun pasar sasaran Bakmie Raos, antara lain:
·      Mampu menjaring konsumen sekitar 60% dari total warga kota Pontianak.
·      Mampu menjadi pusat percontohan dalam segi usaha.
b.  Aspek Produk dan Harga Produk
Adapun beberapa jenis produk yang ditawarkan oleh Bakmie Raos, antara lain:
Produk
Harga
Bakmi Ayam Original
Rp. 10.000
Bakmi Ayma Jamur
Rp. 13.000
Bakmi Ayam Bakso
dan berbagai varian bakmi lainnya.
Rp. 13.000
Masakan western
Berkisar antara Rp. 12..000-Rp.30.000

Harga produk yang ditawarkan oleh Bakmi Raos untuk aneka bakmi dan masakan western cukup terjangkau untuk seluruh kalangan.

c.  Promosi
Bakmie Raos melakukan beberapa kegiatan sebagai sarana promosi untuk memperkenalkan produknya. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan, antara lain:
·      Pemasangan baleho.
·      Menyebarkan brosur.
·      Memasang iklan di surat kabar.
·      Menggunakan internet.
·      Memberikan makanan dan minuman secara gratis selama 1 jam ketika pembukaan pertama kali Bakmie Raos.

e. Persaingan
Di dalam hal persaingan, Bakmi Raos mempunyai pesaing di bidang kuliner dilihat dari segi cukup banyaknya penjual yang menawarkan produk sejenis. Selain itu, banyaknya pilihan makanan lain dapat menjadi pesaing Bakmi Raos sebagai alternatif makanan bagi masyarakat.

f. Faktor lingkungan ekstern dan ekonomi makro yang dapat mempengaruhi  permintaan produk Bakmi Raos.
Lingkungan ekstern dan ekonomi mikro dapat mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap produk Bakmi Raos. Misalnya saja ketidakstabilan ekonomi yang menyebabkan masyarakat membatasi diri untuk mengkonsumsi makanan lain di luar kebutuhan pokok mereka. Selain itu, keadaan ekonomi yang seringkali berubah dan menyebabkan harga barang bahan baku mengalami kenaikan sehingga memungkinkan adanya kenaikan harga yang dapat mengganggu proses produksi.

2. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek Teknis dan Teknologi dalam SKB ialah aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan.
Berikut ini adalah analisis kelayakan aspek teknis dan teknologi Bakmi Raos.
a) Lokasi Usaha
Bakmi Raos berlokasi di Jl. Dr. Wahidin No. I D Sepakat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Pemilihan letak lokasi Bakmi Raos cukup strategis, sehingga memudahkan akses masyarakat untuk datang ke Bakmi Raos. Selain itu lokasi Bakmi Raos juga dekat dengan pemukiman warga.
Berikut ini denah lokasi Bakmi Raos di Pontianak.

 


           
Jl. Pangeran Nata Kusuma
Jl. Sultan Abdurahman

Text Box: Jl. Ahmad Yani
 














b) Peralatan Produksi
Peralatan utama yang diperlukan untuk membuat mi antara lain:
1) Alat pembuat mi.
 


                




2) Talenan





3) Pisau digunakan untuk memotong bahan-bahan pelengkap mi, seperti ayam dan sayuran.





4) Baskom atau wadah plastik.





5) Dandang digunakan untuk merebus mi.




6) Kompor Gas



7) Timbangan





8) Mangkok mi dan sumpit digunakan untuk menyajikan mi kepada konsumen.

·      Bahan Baku Produksi
Akses bahan baku sangat diperlukan bagi kelangsungan produksi setiap usaha. Bahan baku  utama yang diperlukan dalam pembuatan mi yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung mocaf, minyak sayur, garam, air, CMC (pengikat dari pati-patian), Natrium Carbonat (pengenyal mi dan melenturkan mi).

Berdasarkan peralatan dan bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan mi, Bakmi Raos memperhatikan kebersihan dan kualitas dengan sangat baik. Dengan demikian, pembuatan mi dan bahan pendukung penyajian mi lainnya diproduksi sendiri oleh Bakmi Raos. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk mi yang baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

c) ) Proses Produksi
·      Proses Produksi
Sistem Produksi Bakmi Raos
INPUT
Bahan Baku
Sumber Daya Manusia
Perlengakapan dan Peralatan


TRANSFORMASI
Proses
Konversi
OUTPUT

Produk Bakmi Raos


Feed back loop
 









Salah satu produk Bakmi Raos

Cara membuat mie ayam jamur :

Tumis ayam jamur
300 gram filet ayam potong kecil
1 kaleng jamur kancing .
4 siung bawang putih cincang
3 sdm kecap manis
1 sdm saus tiram garam merica secukupnya.



Cara membuat :
Tumis bawang putih hingga harum, masukan ayam aduk rata hingga berubah warna tambahkan jamur kancing, kecap manis, saus tiram, garam dan merica. beri sedikit air aduk masak hingga matang sisihkan.

Kuah Bakso:
Buat kaldu dari daging sapi atau ayam (lebih enak daging yang ada tulangnya)..
rebus daging sapi atau ayam dengan 1,2 liter air, setelah daging empuk tambahan tumisan bawang putih, daun bawang garam dan merica plus sedikit gula. masukan bakso.

d) Teknologi
Penentuan teknologi yang diterapkan sangat tergantung kepada skala unit usaha yang didirikan. Beberapa pedoman umum yang dapat digunakan dalam pemilihan teknologi, yaitu: seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, serta kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi tersebut. Pembuatan bakmi yang diproduksi sendiri oleh Bakmi Raos masih menggunakan teknologi sederhana. Hal ini disebabkan sifat usaha yang padat tenaga kerja sehingga tenaga kerja masih menjadi faktor produksi utama dalam proses produksi bakmi.

3.  Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Aspek Sumber Daya Manusia dalam SKB ialah aspek analisis pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
Berikut ini kami tampilkan data tentang tenaga kerja Bakmie Raos di Kota Pontianak.



Ø Karyawan Bakmie Raos Pontianak Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Laki-laki
6
Perempuan
9

Karyawan Bakmi Raos merupakan orang yang terlatih dalam hal memproduksi produk mulai dari pembuatan bakmi, bumbu, penyajian maupun pelayanan kepada para konsumen. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas bakmi yang dihasilkan serta meningkatkan kepuasan konsumen agar tetap setia untuk membeli produk Bakmi Raos.

4. Aspek Ekonomi dan Keuangan
Aspek ekonomi dan keuangan dalam SKB ialah pemahaman secara mendalam mengenai aspek ekonomi yang dimiliki proyek. Keputusan pendanaan difokuskan untuk mendapatkan usaha optimal dalam rangka mendapatkan dana/dana tambahan untuk mendukung kebijakan investasi. Adapun komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam aspek keuangan, antara lain:
a. Kebutuhan dana
Berikut ini kebutuhan dana yang diperlukan untuk membuka usaha Bakmi Raos, yaitu:
·           Investasi Awal:
Keranjang dan Peralatan: Rp. 8 Juta
Sewa Tempat untuk 1 Tahun: Rp. 30 Juta
Dekorasi: Rp. 12 Juta
Jumlah Investasi Awal: Rp. 50 Juta
·         Proyeksi laba rugi
-  Perkiraan Penjualan / Bulan *:
Penjualan Mie (50) = 50 x Rp 8.000 x 30 = Rp. 12 Juta
Margin (62%): Rp. 7.440.000
-  Biaya bulanan:
Upah (2 staf): Rp 1.500.000
Beban Lain-lain: Rp 500.000
Jumlah Beban: Rp 2.000.000
-  Laba / Bulan = Rp 7,44 Juta - Rp 2 Juta = Rp 5,44 Juta
·         Proyeksi titik impas (BEP)
-  Perkiraan Titik Impas = Rp 50 Juta: Rp 5,44 Juta / bulan = 9,2 Bulan

b) Sumber dana
Sumber dana yang diperoleh dalam menjalankan usaha Bakmi Raos diperoleh dengan menggunakan sistem waralaba (franchise). Dimana dana investasi awal pembukaan outlet Bakmi Raos di Pontianak ditanggung oleh pemilik Bakmi Raos pusat ( pemilik waralaba / franchisor). Kemudian, pada tiap bulannya pemegang waralaba / franchisee (pengelola usaha Bakmi Raos di Pontianak berkewajiban membayar ongkos royalti, yaitu biaya yang dibayarkan pemegang waralaba setiap bulannya dari laba operasional kepada pemilik waralaba.

D. Analisis SWOT Usaha Bakmi Raos
Berikut ini adalah analisis mengenai Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT) usaha Bakmi Raos di Pontianak.
1. Kekuatan (Strength)
Dalam menjalankan usahanya, Bakmi Raos mempunyai beberapa kekuatan, yaitu:
a.    Rasa mi yang enak dan unik.
Bakmi Raos sangat memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatan mi sehingga mi yang dihasilkan rasanya enak dan unik. Hal ini dengan sesuai sebutannnya Raos yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti enak.


b.    Dapat disukai oleh semua kalangan.
Bakmi merupakan salah satu jenis makanan ringan yang disukai oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa.
c. Harganya terjangkau oleh semua kalangan.
Bakmi merupakan makanan ringan yang terjangkau harganya sehingga setiap orang mampu membelinya.
d. Bahan baku yang terjangkau dan mudah diperoleh.
Hal ini dikarenakan dalam pembuatan mi produsen Bakmi Raos tidak memerlukan bahan baku yang mahal. Selain itu, bahan baku tersebut mudah untuk diperoleh.
e. Cara pembuatan yang mudah.
Bahan yang digunakan untuk membuat bakmi tidak terlalu banyak, sehingga langkah pembuatannya cukup mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama.

2. Kelemahan (Weakness)
Dalam menjalankan usahanya, Bakmi Raos juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
a. Tidak tahan lama.
Bakmi merupakan produk yang tidak tahan lama. Oleh karena itu, jika penjualanyya tidak habis dalam sehari maka mi tersebut akan basi.
b. Banyak saingan.
Usaha bakmi memiliki banyak pesain baik dari penjual produk sejenis maupun produk lainnya,

 3. Peluang (Oppurtunity)
Usaha Bakmi Raos memiliki peluang usaha yang sangat baik. Hal ini dikarenakan sistem waralaba yang digunakan sangat menguntungkan penjual. Selain itu, Bakmi Raos sudah mempunyai nama besar di masyarakat. Produknya sudah terkenal di seluruh Indonesia, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memperkenalkan produk bakmi kepada masyarakat Pontianak.

4. Ancaman (Threat)
Banyaknya pesaing baik dari penjual bakmi maupun pesaing dari makanan sejenis seperti baksi dan soto, membuat pilihan masyarakat menjadi beragam.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan studi kelayakan bisnis adalah untuk meyakini apakah usaha Bakmi   Raos merupakan usaha yang layak dijalankan. Adapun beberapa hal yang mendukung analisis kelayakan usaha Bakmi Raos, yaitu:
·      Lokasi usaha : Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa lokasi usaha Bakmi Raos cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
·      Peralatan dan bahan baku : Penggunaan peralatan yang baik dapat mendukung kemudahan dalam  meningkatkan kapasitas produksi mi. Selain itu pemilihan bahan baku yang baik menentukan kualitas mi yang dihasilkan oleh Bakmi Raos.
·      Tenaga Kerja (SDM) : Tenaga kerja memiliki kemampuan dalam memproduksi mi dan memberikan pelayanan kepada konsumen.
·      Aspek Keuangan : Kemudahan sumber dana yang didapatkan dengan sistem waralaba memudahkan proses produksi dan penjualan Bakmi Raos.
Berdasarkan pembahasan di atas dan penelitian yang kami lakukan maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa usaha Bakmi Raos sangat layak dalam menjalankan usahanya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan untuk kemajuan usaha Bakmi Raos di Pontianak, antara lain:
·      Dalam hal produksi mi dapat digunakan alat berupa mesin pembuat mi otomatis yang dapat menambah kapasitas produksi.
·      Persediaan bahan baku yang disesuaikan dengan menu yang ditawarkan, agar konsumen merasa puas ketika memesan produk yang diinginkan dapat dipenuhi dengan baik.


3 comments:

Hunterloveded on 2 Mei 2014 pukul 15.32 mengatakan...

TY..... akhirnya saya bisa buat contoh masalah SKB.....

Unknown on 30 Juni 2014 pukul 18.11 mengatakan...

tq

Anonim mengatakan...

ka, margin 62% itu dapet darimana ya?

Posting Komentar

 

BLUE BUTTERFLY Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting