Kamis, 03 Mei 2012

Posted by Rivy at 14.50

FUNGSI PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
A.    Konsep Dasar Perencanaan dalam Manajemen
1.      Pengertian Perencanaan ( Planing )
-        Menurut Robbin dan Coulter mengidentifikasikan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategy untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh serta merumuskan system pereencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
-        Pengertian perencanaan ini dari tiga hal yaitu dari sisi proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan.
-        Dari sisi proses fungsi, perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
-        Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi
-        Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakuakan, bagaimana melakukannya, bila mana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum tentu sesuai,hinnga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan dikemudian hari
-        Georgen  R Terry menyatakna bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan tiu baik atau tidak dapat dijawab dengan pertanyaan dasr what, why, where, when, who, dan how
2.      Fungsi dari perencanaan
a)      Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
Perubahan seringkali sesuai dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula malah di luar pekiraan kita, shingga menimbulkan ketidakpastian. Dengan adanya perencanaan, diharapkan ketidakpastian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi jauh-jauh hari.
b)      Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka jumlah sumberdaya yang diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaanya, dan untuk penggunaan apa saja dengan lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan
c)      Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana- rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai dengan realisasi dilapangan, memandingkan secara standar mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
3.      Persyaratan perencanaan ( Planing Requitment )
a)      Factual atau realistis (sesuai fakta dan wajar )
b)      Logis dan rasional ( secara logika dan masuk akal)
c)      Fleksibel (beradaptasi dengan masa yang akan datang)
d)     Komitmen ( tetap pada pendirian )
e)      Komprehensif ( menyeluruh dan mengakomodasiaspek-aspek yang terkait)
B.     Melakukan Perencanaan ( Planing Process )
1.      Peran tujuan ( goals ) dan rencana ( plan ) dalam proses perencanaan
a)      Pengertian tujuan (goals ) dan rencana (plan )
-        Tujuan ( goals) adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh organisasi.
-        Rencana ( plans ) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang mengambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan.
b)      Beberapa jenis tujuan (type of goals )
-        Dari sisi jumlah tujuan yang ingin dicapai,yaitu : tujuan tunggal ( single goals ) dan tujuan yang banyak ( multiple goals ).
-        Dari sisi kejelasan tujuan, yaitu tujauan yang dinyatakan ( stated goals ) tujuan aktuala/nyata ( real goals )
-        Dari segi keluasan dan waktu pencapaian tujuan yaitu:
·         Tujuan strategis (strategic goals) yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam waktu yang relative lama (3-5 tahun).
·         Tujuan taktis ( tactical goals ) yaitu tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu menengah, relative lebih singkat dari tujuan strategis (1-3 tahun).
·         Tujuan operasional ( operational goals ) yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam satu periode kegiatan perusahaan (6 bulan- 1 tahun).
c)      Beberapa jenis rencana ( type of plans )
-        Dari segi keluasan waktu,yaitu :
·         Rencana strategis atau jangka panjang ( strategic plans or long-term plans ) yaitu rencana yang akan dijalankan oleh seluruh komponen dalam organisasi atau perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan ( strategic goals or organization objectives )
·         Rencana taktis atau jangka menengah ( tactical plans or mid-term plans ) yaitu rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan sebagai dorongan tercapainya tujuan jangka panjang.
·         Rencana operasional atau jangka pendek (operational plans or short-terms plans ) yaitu rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan sebagai dorongan mencapai tujuan jangka menengah.
-        Dari segi kejelasan,yaitu :
·         Rencana spesifik ( specific plans ) adalah rencana yang rumusannya sudah jelas dan tidak memerlukan interpretasi
·         Rencana directif ( direction plans ) adalah rencana yang dirumuskan untuk mencapai tujuan tertentu , akan tetapi pada pencapaiannya memberikan keleluasan atau fleksibelitas untuk pencapaiannya.
-        Dari segi frekuensi penggunaannya,yaitu :
·         Rencana sekali pakai (single-use plan ), seperti rencana kepanitiaan, seminar, loka karya,dll
·         Rencana secara terus menerus ( standing plans ), seperti kebijakan, prosedur, atau aturan kerja lain.
d)     Beberapa pendekatan dalam penerapan tujuan
-        Pendekatan tradisional ( traditional goal setting ), menjelaskan bahwa perumusan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak ( top level of management ) untuk kemudian tujuan itu diturunkan lagi menjadi tujuan bagi manajer di tingkat bawahnya secara spesifik. Oleh Robbins (2002) “mean-ends chain”
-        Pendekatan MBO ( Management by Objectives ), penentuna tujuan secara spesifik dirumuskan bersama antara pimpinan dan bawahan, dengan asumsi bahwa seringkali bawahan yang berada di lapangan lebih memahami apa yang semestinya dicapai daripada apa yang dipahami oleh atasan.
e)      Lebih jauh mengenai MBO
Dikenalkan oleh peter F Drucker pada akhir tahu n 1950-an
Pelaksanaan pada setiap pihak
-bawahan melanjutkan kinerja terbaik
-pimpinan memberikan pengarahan terbaik

 
Evaluasi bersama
-analisa hasil yang dicapai
-mendiskusikan akibat dari hasil yang dicapai
-membarui siklus MBO
 
Perencanaan bersama
-Penentuan tujuan
-Penentuan standar
-Penentuan kegiatan
 
Pimpinan
 


   Dan 


Bawahan
Oleh : Schermerhorn (2002)
f)       Kekuatan dan kelemahan MBO
Kekuatan
Kelemahan
·         MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam suatu system rasional dalam manajemen
·         MBO  mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkatan atas hingga tingkatan bawah dari manajemen
·         MBO memfokuskan pada hasil akhir dari pada niat baik maupun faktor personal
·         MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan tujuan
·         MBO dianggap terlalu menyederhanakan kegiatan dengan berusaha untuk menyelesaikan segala sesuatu
·         MBO akan secara cepat ditolak oleh amanjer yang memiliki gaya otoriter (yang bisa saja disebabkan karena orang-orang yag bertipe X dari MCGregor) dan oleh mereka yang menerapkan birokrasi yang tidak fleksibel dan ketat
·         MBO memerlukan banyak waktu dan usaha dalam implementasinya
·         MBO dapat menjadi tantangan bagi manajer yang kurang memiliki kualifikasi yang baik

2.      Beberapa alat bantu bagi perencanaan
a)      Perencanaan dengan flow chart
b)      Penjadwalan melalui gantt chart
c)      Perencanaan dengan jaringan PERT ( PERT Network )
C.      Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
1.      Pengertian masalah dan pengambilan keputusan
a)      Masalah dan gejala
Masalah adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi atau tercapai
Gejala adlah tanda-tanda akan terjadinya masalah
b)      Proses penyelesaian masalah
Keputusan yang diambil secara tepat dan tidak memberikan dampak resiko yang merugikan di masa mendatang
c)      Memahami keputusan
Keputusan yang tepat pada dasarnya adalah keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat, sehingga apat dipertanggungjawabkan
2.      Pengambilan keputusan
a)      Faktor lingkungan dan pengambilan keputusan
-        Pengambilan keputusan disaat yang pasti
-        Pengambilan keputusan disaat yang tidak pasti
-        Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko
b)      Proses pengambilan keputusan
-        Investigasi situasi
-        Penentuan alternative tertentu
-        Penilaian alternative
-        Implementasi dan pengawasan
3.      Keterbatasan dalam pengambilan keputusan
a)      Kesalahan umum dan pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan terlalu melakukan generalisasi atas sesuatu yang dihadapi, atau mungkin juga disebabkan oleh faktor emosi yang terlibat, dan sebagainya.
b)      Keterbatasan rasionalitas
-        Sumber daya yang terbatas
-        Kelebihan informasi
-        Keterbatasan ingatan
-        Masalah keahlian
c)      Faktor lingkungan yang beresiko
4.      Memperbaiki keputusan
a)      Penggunaan aturan terhadap alternative keputusan
-        Criteria prioritas
-        Criteria minimum
b)      Pengujian terhadap berbagai alternative keputusan
Melakukan simulasi atau scenario dari alternative-alternatif yang mungkin dilakukan
c)      Pengambilan keputusan secara berkrlompok
-        Tehnik curah ide ( brainstorming )
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh ide sebanyak-banyaknya dari berbagai pihak agar alternative keputusan semakin banyak
-        Teknik kelompok minimal ( nominal group technique )
Teknik ini dilakukan dengan jalan bahwa setiap individu diminta untuk menilai terlebih dahulu secara individual, lalu dikemukakan dalam kelompok untuk didiskusikan, dan keputusan diambil berdasarkan suara terbnayak yang diambil melalui pilihan secara tertutup dan rahasia
-        Teknik Delphi ( Delphi Technique )
Teknik ini hamper mirip dengan teknik kelompok minimal. Perbedaannya adalah anggota dari kelompok adalah orang-orang yang secara keahliannya telah ditentukan. Keputusan juga tidak berdasarkan suara aka tetapi diskusi atas setiap alternative hingga diperoleh alternative terbaik.
Daftar pustaka
Ernie Trisnawati Sule,2010, Pengantar Manajemen,cetakan ke -5. PT Kencana Media Group, Jakarta

0 comments:

Posting Komentar

 

BLUE BUTTERFLY Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting