Minggu, 26 Mei 2013

Posted by Rivy at 21.32

ILMU EKONOMI
Dalam memenuhi seluruh kebutuhan manusia yang tidak terbatas, selalu ditemui kendala (keterbatasan). Kendalanya adalah sumberdaya yaitu berupa uang, modal, teknologi, pendidikan, keahlian, kekeayaan alam, dan lain – lain. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya manusia baik secara individu mauun masyarakat dalam menentukan pilihan – pilihan terhadap sumberdaya yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya.
Kelangkaan dan pilihan
a.       Sebuah barang dikatakan langka jka jumlah keinginan terhadap suatu barang lebih besar dari pada jumlah yang tersedia.
b.      Barang ekonomi adalah barang yang jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan jumlah barang yang tersedia.barang ekonomi merupakan barang yang mempunyai nilai ( harga ).
c.       Sedangkan barang bebas adalah barang yang jumlah persediaanya lebih banyak dibandingkan permintaanya. Barang bebas ini karena jumlahnya sangat banyak , tidak ada harga ( nilai ).
d.      Opportunity cost adalah biaya hilangnya kesempatan.
Masalah ekonomi
a.       Masalah – masalah ekonomi adalah :
1.      Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan ( what )
Untuk mengetahuinya, terlebih dahulu melihat apa yang menjadi kebutuhanyang mendesak oleh masyarakat. Jika banyak masyarakat yang membutuhkan, maka produksilah barang tersebut. Karena dengan memproduksi barang yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut, berarti sebagian besar keinginan masyarakat terpenuhi.
2.      Bagaimana barang dan jasa tersebut dihasilkan ( how )
Masalah ini menyangkut cara atau tehnik untuk memeanfaatkan sumberdaya sedikit mungkin untuk memproduksi barang yang dibutuhkan. Dengan ditemukannya tehnik – tehnik khusus untuk membuat barang dan jasa dengan memaanfaatkan jumlah sumberdaya yang lebih sedikit. Dengan demikianjumlah sumberdaya yang terbatas tadi tidak akan semakin cepat habis.
3.      Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan ( for whom )
Hal ini menyangkut pembagian barang – barang yang ada. Ada barang yang khusus anak – anak, dan ada pula yang khusus untuk orang dewasa.

EKONOMI MAKRO
Dalam teori ekonomi makro perilaku – perilaku individu tadi digabung menjadi satu, atau secara agregat ( keseluruhan ). Pada teori ekonomi makro yang menjadi perhatian adalah tingkat inflasi, pengangguran, neraca pembayaran, dan pertumbuhan ekonomi. Teori ekonomi diajarkan agar kita dapat mengetahui permasalahan – permasalahan ekonomi makro dan menganalisisnya sehinga dapat mengambil kebijakan – kebijakan makro yang dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi nasional
Ada empat masalah ekonomi secara garis besar yaitu :
a.       Masalah kestabilan harga ( inflasi )
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum yang terjadi secara terus menerus. Inflasi menjadi masalah karena hal ini menyangkut dayabeli masyarakat suatu Negara. Jika harga umum mengalami kenaikan ( inflasi ) tetapi tidak diimbangi dengan pendapatan perkapita, maka jelas daya beli masyarakat menjadi sangat berkurang. Jika daya beli semakin berkurang berarti Negara tersebut menjadi bertambah miskin.
b.      Masalah pengangguran
Pengangguran ( unemployment) yakni kelompok angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan social adalah :
1.      Menurunkan aktivitas perekonomian
2.      Menurunkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita
3.      Meningkatkan biaya social
4.      Menurunkan tingkat keterampilan
5.      Menurunkan penerimaan Negara
c.       Masalah keseimbangan neraca pembayaran
Jika Negara memilki kondisi yang surplus berarti Negara itu memiliki cadangan devisa yang besar. Cadangan ini digunakan untuk kegiatan transaksi perdagangan luar negeri. Cadangan dapat diperbesar dengan berbagai macam cara yaitu :
1.      Melakukan ekspor,semakin besar ekspor maka cadangan negara itu semakin besar
2.      Mengundang investor asing agar mau melakukan investasi. Kelebihannya adalah meningkatkan produksi dan mengurangi angka pengangguran. Kekurangannya adalah investasi asing ini tidak dapat selalu tetap disuatu Negara.
3.      Melakukan pinjaman luar negeri. Pemanfaatan utang luar negeri secara bijak sangat berarti bagi suatu Negara, karena dengan demikian pengangguran berkurang, aktivitas ekonomi tumbuh dan pendapatan nasional akan terus bertambah.
d.      Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan didalam GDP ( Gross Domestic Product ) atau GNP ( Gross National Product ). Adanya peningkatan dalam GDP berarti menunujukan adanya peningkatan pendapatan perkapita. GDP juga merupakan angka yang menunjukan total produksi suatu Negara. Semakin tinggi GDP berari total produksinya semakin besar

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah total produksi barang/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat disuatu Negara pada satu waktu tertentu. Indicator umum yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah GDP ( Gross Domestic Product ) atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan PDB ( Produk Domestik Bruto ). Indicator lain yang jug asering digunakan adalah GNP ( Gross National Product ) atau PNB ( Pendapatan Nasional Bruto )
Ada 3 pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu :
1.      Pendekatan produksi ( production approach )
Dalam pendekatan ini pendapatan nasional dihitung berdasarkan perhitungan dari julah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu perekonomian pada periode tertentu. Nilai barang dan jasa yang dimaksud adalah nilai akhir barang dan jasa atau nilai tambah ( value added ) barang. Nilai akhir adalah nilai barang yang siap dikonsumsi dan tidak lagi digunakan dalam proses produksi berikutnya. Sedangkan nilai tambah adalah selisih antara nilai suatu barang dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi termasuk nilai bahan baku yang digunakan.

2.      Pendekatan pendapatan ( income approach )
Pendapatan nasional yang dihiung dengan menggunakan pendekatan pendapatan  yaitu dengan jalan menghitung semua pendapatan dari masing – masing pendapatan dari faktor produksi yaitu pendapatan dari tanah, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan. Pendapatannya berupa sewa, bunga, upah, dan profit.
3.      Pendekatan pengeluaran ( expenditure approach )
Pendapatan nasional yang dihitung dengan menggunakn pendekatan pengeluaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan semua pelaku ekonomi, baik rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan sector luar negeri. Pengeluaran dari rumah tangga adalah konsumsi rumah tangga, pengeluaran perusahaan adalah investasi, pengeluaran pemerintah adalah seluruh belanja pemerinta dan pengeluaran luar negeri adalah ekspor netto ( selisih ekspor dan impor)
Pengertian GDP dan GNP
Menghitung jumlah pendapatan nasional dari jumlah seluruh produksi yang dihasilkan masyarakat baik itu warga Negara pribumi dan warga Negara asing dalam suatu Negara disebut GDP ( Gross Domestic Product ). Jika menghitung pendapatan nasional dari jumlah seluruh produksi yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, baik itu di dalam maupun luar negeri disebut GNP ( Gross National Product )
GNP = GDP + Net Factors Income from Abroad
Net factors income from abroad adalah selisih dari pendapatan masyarakat domestic dari faktor produksi yang dimilki di luar negeri dengan pendapatan warga Negara yang dimiliki di luar negri dengan pendapatan warga Negara asing dari faktor produksi yang dimilikinya di dalam negeri suatu Negara.
GDP nominal dan GDP Rill
GDP nomnal adalah nilai output yang dihasilkan berdasarkan harga – harga yang berlaku pada waktu output itu diproduksi. GDP Rill adalah nilai output yang dihasilkan pada satu waktu tertentu berdasar pada harga tahun dasar tertentu ( harga konstan )


ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DUA SEKTOR
Dalam pendekatan ini, perekonomian diasumsikan hanya digerakkan oleh 2 ( dua ) orang pelaku ekonomi yaitu rumah tangga dan swasta
Arus melingkar ( circular flow ) dalam perekonomian 2 sektor
Dalam perekonomian, sector swasta merupakan satu – satunya produsen barang dan jasa, proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor – faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Faktor tersebut antara lain adalah tanah, tenaga kerja, modal, dan entrepreneurship (kewirausahaan). Penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari menjual faktor – faktor produksi terdiri dari sewa ( pendapatan dari tanah ), bunga ( pendapatan dari capital/modal ), upah (pendapatan dari tenaga kerja), dan profit ( pendapatan dari entrepreneurship )
Tabungan rumah tangga dianggap sebagai kebocoran dalam arus melingkar. Kebocoran maksudnya mengurangi kemampuan dari pendapatan secara rill apabila digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun tabungan tidaklah disebut sebagai kebocoran apabila digunakan untuk investasi. Tabungan yang semula mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan untuk investasi. Investasi disebut sebagai injeksi, karena investasi dapat menambah pendapatan nasional.
Dalam menganalisis pendapatan nasional, kita memiliki beberapa asumsi antara lai :
1.      Investasi adalah investasi yang autonomous, yaitu tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
2.      Konsumsi adalah fungsi linear dan positif dari tingkat pendapatan disposable (Yd)
3.      Tabungan juga memiliki fungsi linear dan positif dari tingkat pendapatan disposable (Yd)
4.      Tidak ada pajak tidak langsung, maka pendapatan nasional (Y) sama dengan agregat pendapatan disposable.

Jumlah konsumsi agregat dan tabungan agregat suatu Negara adalah sama dengan peendapatan nasional (Y)
Y=C +S
Pendapatan disposable diperoleh dari pendapatan nasional dikurangi pajak. Namun karena dalam analisis ini tidak ada pajak, maka pendapatan nasional memiliki nilai yang sama dengan pendapatan nasional.
Y=Yd                          C=Co+bYd
S=Y-C                         S=Yd-(Co+bYd)
S=-C+(1-b)Yd
Ket :
C= konsumsi
Y= pendapatan nasional
Yd= pendapatan disposable
Co= autonomous consumption
S= tabungan
Persamaan matematis diatas mengambarkan tentang persamaan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Dalam fungsi konsumsi terdapat autonomous consumption. Autonomous consumption menunjukan jumlah konsumsi masyarakat apabila ia tidak memiliki pendapatan (Y=0)

ANALISIS MULTIPLIER
Adanya perubahan pada pengeluaran ototnom yakni pada investasi atonom ( autonomous investment ) membuat keseimbangan pendapatan nasional juga akan berubah. Namun besarnya perubahan keseimbangan pendapatan nasional yang baru tidak sama dengan perubahan investasi. Inilah yang disebut denga efek multiplier ( efek pengganda ).
Kecenderungan Konsumsi Marginal (MPC )
C= Co+bY
DC=bDY                     b=
berdasarkan persamaan di atas, bahwasanya b merupakan nilai marginal konsumsi terhadap pendapatan ( marginal propensity to consume = MPC ). MPC atau kecenderungan konsumsi marginal adalah perubahan konsumsi apabila adanya perubahan pendapatan.  Nilai MPC adalah 0 – 1. Niali 0 berarti tidak ada tambahan konsumsi apabila ada tambahan pendapatan disposable. Sementara itu, apabila terjadi nilai MPC adalah 1, maka besarnya perubahan konsumsi sma dengan besarnya perubahan pendapatan.
Prose Multiplier
Pada saat investasi bertambah langsung menyebabkan pengeluaran agregat bertambah. Ketika pengeluaran agregat bertambah berarti akan menambah pendapatan dan kemudian akan menyebabkan konsumsi menjadi berubah pula. Degan bertambahnya konsumsi akan menyebabkan pengeluaran agregat kembali bertambah dan [roses ini bertambah terus.
1.      Investasi bertambah àpengeluaran agregat bertambah
2.      Pengeluaran bertambah à pendapatan pekerja bertambah lalu dikonsumsikan
3.      Bertambah konsumsi pekerja à peneriamaan bagi pedagang dan kemudian pendapatan itu dibelanjakan lagi, dan seterussnya
Secara sistematis prose multiplier terjadi sebagai berikut.
Y= C+I                       Y= Co+bY+Io
(1-b)Y=Co+Io             Y=
Apabila terjadi perubahan pada investasi otonom (Io) maka pertambahan pendapatan nasional menjadi
DY=bDY+Dl               (1-b)DY=Dl
Adanya tambahan investasi menyebabkan terbentuknya angka multiplier (k1) sebesar 1/(1-b).

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR
Arus melingkar perekonomian 3 sektor
Peran pemerintah dalam perekonomian adalah penyedia barang public. Penyediaan tersebut menuntut adanya pembiayaan. Pembiayaan pembangunan yang dilakukan pemerintah berasal dari pajak. Denan demikian, pemerintah akan memungut pajak dan membelanjakannya untuk pembiayaan pembangunan.
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional
Dalam analisis pendapatan nasional 3 sektor, keseimbangan pendapatan nasional pada saat Y= C+I+G. keseimbangan pendapatan nasional juag terjadi pada saat S+Tx=I+G
Pembayaran Transfer oleh Pemerintah
Selain memungut pajak, pemerintah juga melakukan pemberian transfer kepada masyarakat. Pembayaran transfer akan mempengaruhi pendapatan disposable masyarakat yang pada akhirnya dapat mrubah pendapatan nasional keseimbangan
Yd=Y-Tx+Tr
Dimana Tr= pembayaran transfer ( subsidi )
Angka Pengganda pada Perekonomian 3 Sektor
Dalam proses penggandaan untuk model perekonomian 3 sektor, kita membedakan dua keadaan yaitu (1) angka pengganda dengan pajak lumpsum (2) angka pengganda dengan pajak proporsional
Pajak lumpsum adalah pajak yang dikenakan padaa suatu barang sebesar nilai tertentu per unit barang. Sementara pajak proporsional adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase dari nilai objek pajaknya.
Fungsi pajak lumpsum            : Tx=To           (eksogen)
Fungsi pajak proporsional       : Tx=To+tY     (endogen)      
Keseimbangan pendapatan nasional untuk perekonomian 3 sektor adalah :
Y=C+Io+Go                                       Y=Co+bYd+Io+Go
Y=Co+b(Y-Tx+Tr)+Io+Go                Y=Co+bY-bTx+bTr+Io+Go
Y-bY=Co-bTx+bTr+Io+Go                Y=
Angka pengganda pada model perekonomian 3 sektor untuk pajak lumpsum :
Y=C+Io+Go                                       Y=Co+bYd+Io+Go
Y=Co+b(Y-Tx+Tr)+Io+Go                Y=Co+bY-bTx+bTr+Io+Go
DY=bDY-bDTx+bDTr+DI+DG           (1-b)DY=bDY-bDTx+bDTr+DI+DG
DY=
Dari persamaan tersebut, maka diperoleh masing – masing angka pengganda adalah :





Ket :
K1= angka pengganda investasi
Ko = angka pengganda pengeluaran peemrintah
kTx = angka pengganda pajak
kTr = angka pengganda transfer ( subsisi )
Angka Pengganda pada Anggaran Belanja Berimbang
Angka belanja berimbang artinya penerimaan pemeerintah sama dengan pengeluaranya. Penerimaan pemerintah berasal dari pajak. Oleh karena itu anggaran belanja berimbang terjadi pada saat Tx=G.
Pembuktian secara matematis untuk angka pengganda anggaran belanja berimbang
DY=kTxDTx+kGDG                 DY=
Karena DG = DTx
DY=             DY=          DY=DG=DTx
Angka Pengganda untuk Model pajak Proporsional
Penjelasan angka pengganda pada bagian sebelumnya didapati apabila keseimbangan pendapatan nasional dipengaruhi oleh pajak lumpsum.Namun sering terjadi bahwa pajak yang dikenakan kepada masyarakat berupa pajak proporsional.
Fungsi pajak proporsional adalah :
Tx=To+tY
Keseimbangan pendapatan nasional dengan pajak proporsional adalah :
 Y=C+Io+Go                                      Y=Co+bYd+Io+Go
Y=Co+b(Y-Tx-tY+Tr)+Io+Go           Y=Co+bY-bTx-btY+bTr+Io+Go
Y-bY+btY=Co-bTx+bTr+Io+Go       (1-b+bt)Y=Co -bTx+bTr+Io+Go
Y=
Sedangkan angka pengganda untuk pajak proporsional adalah :
Y=C+Io+Go                                                   Y=Co+bYd+Io+Go
Y=Co+b(Y-Tx-tY+Tr)+Io+Go                       Y=Co+bY-bTx-btY+bTr+Io+Go
DY=bDY-bDTx-bDtY+bDTr+DI+DG             (1-b+bt)DY=bDY-bDTx+bDTr+DI+DG
DY=
Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh masing – masing angka pengganda adalah :






ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL EMPAT SEKTOR
Arus Melingkar Perekonomian 4 Sektor
Rumah tangga mendapatka pendapatan dari perusahaan karena menyediakan faktor produksi di pasar faktor produksi. Kemudian rumah tangga mengeluarkannya dalam bentuk konsumsi ( C ). Sementara itu perusahaan (firm) medapatkan penghasilan dari menjual barang/jasa di pasar barang ( good market ) dan memiliki pengeluaran dalam bentuk investasi atauun pajak. Perusahaan juga mendapatkan uang dari pasar keuangan ( financial market ) guna meningkatkan kapasitas produksinya. Pemerintah memperoleh pendapatan berupa pajak dari perusahaan maupun rumah tangga. Lalu dikeluarkan dalam bentuk pengeluaran pemerintah ( G ). Pemerintah juga dapat memperoleh dana pinjaman dari pasar keuangan dalam bentuk penjualan obligasi ataupun dengan melakukan pinjaman luar negeri.
Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional
Dalam analisis pendapatan nasional 4 sektor, keseimbangan pendapatan nasional terjadi pada saat Y=C+I+G+X-M. keseimbangan pendapatan nasional juga terjadi pada saat S+T+M = I+G+X
Dalam perhitungan keseimbangan pendapatan nasional ada perbedaan. Apabila pajak pada perhtungan adalah lumpsum dan impor adalah eksogen, maka akan berbeda dengan pajak proporsional dan impor adalah endogen. Fungsi impor endogen adalah fungsi impor yang dipengaruhi oleh pendapatan. Keseimbangan pendapatan nasional untuk perekonomian 4 sektor dengan pajak lumpsum dan fungsi impor eksogen adalah :
Y=C+Io+Go+Xo-Mo                                                 Y=Co+bYd+Io+Go+Xo-Mo
Y=Co+b(Y-Tx+Tr)+Io+Go+Xo-Mo                          Y=Co+bY-bTx+bTr+Io+Go+Xo-Mo
Y-bY=Co-bTx+bTr+Io+Go+Xo-Mo                          Y=
Angka Pengganda Model Perekonomian 4 Sektor
Y=C+Io+Go+Xo-Mo                                     Y=Co+bYd+Io+Go+Xo-Mo
Y=Co+b(Y-Tx+Tr)+Io+Go+Xo-Mo              Y=Co+bY-bTx+bTr+Io+Go+Xo-Mo
DY=bDY-bDTx+bDTr+DI+DG+DX-DM        (1-b)DY=bDY-bDTx+bDTr+DI+DG+DX-DM
DY=
Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh masing – masing angka pengganda adalah







Ket :

kX = angka pengganda ekspor
km = angka pengganda  impor

apabila funsi pajak dan fungsi impor tidak eksogen, maka angka pengganda juga memahami perbedaan.

Y=C+Io+Go+Xo-Mo                                     Y=Co+bYd+Io+Go+Xo-Mo
Y=Co+b(Y-Tx-tY+Tr)+Io+Go+Xo-Mo-mY
Y=Co+bY-bTx-btY+bTr+Io+Go+Xo-Mo-mY
DY=bDY-bDTx-bDtY+bDTr+DI+DG+DX-DM-mDY
(1-b+bt+m)DY=bDY-bDTx+bDTr+DI+DG+DX-DM
DY=

Dari persamaan tersebut, maka dapat diperoleh masing – masing angka penggada adalah







TEORI KONSUMSI
Teori ini muncul setelah terjadi great depression tahun 1920-1930. Teori konsumsi dikenalkan oleh John Maynard Keynes. JB Say : “ Supply creates its own demand” atau penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Bahwa berapapun yang diproduksi oleh produsen ( sector swasta ) akan mampu diserap atau dikonsumsi oleh rumah tangga. Ekonomi klasik percaya bahwa perekonomian akan selalu berada dalam keseimbangan. Apabila terjadi kelebihan produksi ( over production ), maka harga barang akan turun dan kelebihan produksipun akan hlang. Hal inilah yang menyebabkan sisi permintaan luput dari pengamatan kaum klasik.
Fungsi Konsumsi Keynes
C=a+cYd
Ket :

C= MPC
a= konstanta atau autonomous consumption
Yd= pendapatan disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi
Yd=Y-Tx+Tr
Tx= pajak
Tr= subsidi

Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the long run we’re all dead. Bahwa dijangka panjang, kta semua akan mati, sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi. Keynes melakukan penelitian hubungan fungsi konsumsi dengan mengambil data dari tahun 1929 – 1944. Hasil penelitian di Amerika Serikat tersebut menunjukan adanya pengaruh pendapatan disposibledengan konsumsi.
Fungsi Konsumsi Jangka Panjang
Simon Kuznets menemukan fungsi konsumsi jangka panjang. Simon Kuznets ( peraih nobel di bidang ekonomi tahun 1971 ) melakukan penelitian yang hamper sama dengan Keynes, namun datanya lebih panjang yaitu 1869-1929. Menurut Kuznets, tidak ada perubahan yang signifikan terhadap proporsi tabungan tehadap pendapatan ketika pendapatan semakin meningkat, sehingga dalam janka panjang, fungsi konsumsi berbentuk stabil. Dalam jangka panjang fungsi produksi cenderung mendekati titik origin.
Sampai saat inipembahasan tentang teori konsumsi bervariasi, namun kesemuanya berdasarkan pada tiga pendekatan, yaitu :
1.      The relative income hypothesis ( James Duessenberry)
Teori ini menguji kembali penelitian Kuznets yaitu dengan menggunakan data konsumsi dan pendapatan disposable dari tahun 1929 – 1944. Namun Duessenberry menolak dua saumsi dasar yang telah dikemukakan Simon Kuznets sebelumnya yaitu:
a.        setiap konsumsi keluargamerupakan keinginan sendiri,bukan akibat pengaruh dari lingkungan
b.      Konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan tahun itu, dan tidak dipengaruhi pendapatan tahun sebelumnya.
Duessenbery menyempurnakan penelitian Kuznets dengan menyelidiki persentase dari konsumsi dan pendapatan disposable yang berubah – ubah seiring terjadinya business cyrcle. Ia menemukan bahwa persentase dari konsumsi dan pendapatan akan cenderung kecil pada saat perekonomian baik, dan cenderung tinggi pada saat ekonomi dalam keadaan buruk. Duessenbery juga menemukan bahwa ketika terjadinya perubahan pada penghasilan, maka konsumsi tidak langsung meningkat, karena terjadi pengaruh konsumsi periode yang lalu yang lebih kecil. Dari hasil penelitiannya, dengan mengumpulkan data konsusi dan pendapatan disposable tahun 1929 -1944, fungsi konsumsi yang dibentuk oleh Duessenbery adalah sbb :

Ct= jumlah konsumsi selama tahun t
Yt= pendapatan disposable selama tahun t

Yo= pendapatan yang paling tinggi yang pernah diperoleh satu tahun sebelumnya
Dari hasil penelitiannya, Duessenbery membuat kesimpulan
a.       Konsumsi seseorang akan tergantung dari penghasilan saat ini dan penghasilan tertinggi tahun sebelumnya ( Ratchet effect )
b.      Perilaku konsumsi seseorang akan tergantung pula dengan perilaku konsumsi lingkungannya ( Demonstration Effect  )
2.      Permanent Income Hypotesis
Teori ini dikemukakan oleh Milton Friedman. Menurutnya, perilaku konsumen seseorang ingin memperoleh kepuasan yang maksimum dengan mengkonsumsi barang sesuai dengan anggaranya. Kepuasan yang maksimum dengan mengkonsumsi barang sesuai dengan anggaranya. Kepuasan maksimum akan tercapai saat kemiringan kurva indifferent slope indifferent curve sama dengan budget line. Budget line diumpamakan sebagai garis pendapatan. Ada tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu pendapatan pada periode pertama, pendapatan pada periode kedua, dan tingkat bunga. Hyopotesis Friedman ini menjelaskan bahwa konsumsi pada saat ini tetapi lebih dari pada expected normal income ( rata – rata pendapatan normal ) yang disebut sebagai permanent income. Fungsi konsumsi adalah sebagai berikut ;
C=f ( YP, I )
YP= Permanent income
I = real interest rate
Dalam jangka panjang real interest rate dianggap stabil, sehingga fungsi konsumen menjadi persentase dari permanent income.
Ct= k Yp
Ket :
Ct= long run consumption
K= konstanta, 0<k<1
Dalam menganalisis fungsi konsumsi Friedman melakukan penelitian dengan menggunakan data time series tahun1897 – 1949 dan data cross section. Hasil penelitiannya dengan menggunakan data time series Friedman menemukan bahwa pada saat resesi (1921,1931-1935,1938) rasio antara saving dan disposable rendah, dan rasio antara konsumsi dan disposible income rendah pada saat ekonomi tumbuh
3.      Life cycle hyotesis
Pendekatan ini dikemukan oleh Albert Ando, Richard Brumberg dan Franco Modigliani. Mereka berpendapat bahwa pendapatan relatf lebih rendah pada usia muda dan usia lanjut. Dengan pola konsumsi manusia seperti huruf C, maka akan terjadi dissaving ( mengurangi tabungan ) ketika usia muda dan usia lanjut. Sedangkan pada usia produksi, terjadi peningkatan saving. Konsumsi seseorang dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu pendapatan saat ini, kekayaan yang terakumulasi ( akibat tabungan masalalu ) dan harapan penghasilan dimasa depan.
Ando dan Modigliani m2embuat model fungsi konsumsi sebagai berikut :
Ct=a1Y1t+a2Y2t+a3Wt
Ct = konsumsi selama tahun t
Y1t= upah selama tahun t
Y2t= harapan penghasilan dimasa yang akan datang
Wt =kekayaan nyang terkumpulsampai saat tahun t. kekayaan ini sperti property income, interest, deviden, warisan dan lain-lain.


TEORI INVESTASI
Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku kegiatan ekonomi untuk pembelian/penambahan barang modal. Barang modal adalah barang – barang yang harus melalui proses produksi lebih lanjut untuk menjadi barang atau barang yang siap untuk dikonsumsi. Barang konsumsi adalah barang – barang yang siap untuk dikonsumsi unutk memenuhi kebutuhan pribadi dan tidak memberikan pendapatan bagi yang mengkonsumsinya. Jenis investasi sacara garis besar dapat dibagi atas dua kategori yaitu (1) investasi sector rill dan (2) investasi sector financial. Investasi sector rill adalah invesatsi terhadap barang – barang yang tahan lama (barang – barang modal), sedangkan investasi sector financial adlah investasi terhadap surat – surat berharga di pasar modal seperti saham, obligasi, dll. 
Keputusan Melakukan Investasi
Sebelum melakukan investasi, investor pada umumnya akan melakukan studi kelayakan dari usaha yang ingin didirikannya. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah suku bunga dan rate of return. Suku bunga merupakan biaya yang ditanggung oleh investor karena ia meminjam dari bank. Bunga adalah biaya dari capital. Sedangkan rate of return adalah tingkat pendapatan dari modal yang telah diinvestasikan oleh investor.
Ada # keputusan yang dapat diambil setelah membandingkan antara rate of return (rr) dan bunga (i)
a.       Bila rr > i, maka investasi akan dilakukan
b.      Bila rr = I, maka investasi dapat dilakukan atau tidak tergantung dari prospek dari usaha itu di masa yang akan datang serta keyakinan investor
c.       Bila rr < I, maka investasi tidak dapat dilakukan
Untuk mendapatkan nilai dari rate of return maka terlebih dahulu mencari nilai sekarang (present value ) dari pendapatan yang diterimanya dimasa yang akan datang.
PV=…..++
Ket :
Ri = ekspektasi penerimaan di waktu ke- i
1,2,3,…n = periode waktu dari masing – masing penerimaan
S = nilai residu ( nilai besi tua )
R = rate of return
Hubungan Marginal Effeciency of Capital ( MEC ) dengan Suku Bunga
MEC adalah nilai pendapatan yang diperoleh dari investasi. MEC juga sering disebut dengan rate of return. Seorang pengusahaan akan melakukan investasi apabila nilai MEC dari investasi yang ingin dilakukanya lebih besar dari suku bunga pinjaman. Untuk menggambarkan hubungan antara suku bunga dengan besarnya , dibuat beberapa proyek investasi dengan masing – masing nilai MEC nya.
Marginal Efficiency of Investment
Pada kurva investasi ( MEC ), diasumsikan bahwa harga barang modal tidak mengalami kenaikan, sehingga ketika suku bunga turun, produsen akan menaikan investasinya ( membeli barang modal lebih banyak lagi ). Namun, pada saat suku bunga turun, semua produsen ingin menaikan investasinya, sehingga akan menaikan permintaan akan barang modal. Bentuk kurva MEI lebih curam daripada kurva MEC. Pad dasarnya, MEI yang menjadi patokan bagi para investor karena investor merasa bahwa para pesaingnya atau investor lain akan berperilaku yang sama dengan dirinya ketika suku bunga turun.






0 comments:

Posting Komentar

 

BLUE BUTTERFLY Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting